Tiongkok Segera Gelar Latihan Militer di Laut Cina Selatan, Tutup Area 100 Km Persegi

Otoritas maritim China itu memperingatkan bahwa area seluas sekitar 100 kilometer (km) persegi akan ditutup untuk lalu lintas maritim selama lima jam.

China Military
ILUSTRASI. Kapal perusak berpeluru kendali Type 052D Hohhot yang ada di bawah Komando Teater Selatan PLA meluncurkan dua suar sinyal selama pelatihan tempur nyata di perairan Laut Cina Selatan pada 29 Mei 2020 

 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Cina akan mengadakan latihan angkatan laut di Laut China Selatan pada Sabtu (28/5/2022).

Latihan tersebut direncanakan berlangsung di laut kurang dari 25 kilometer (15,5 mil) di lepas pantai provinsi Hainan, China selatan.

Latihan ini dilakukan saat Amerika Serikat (AS) memimpin peringatan atas kehadiran militer dan ekonomi China yang berkembang di wilayah yang terbentang dari Laut China Selatan hingga Kepulauan Pasifik.

"Latihan militer akan diadakan dan akses masuk dilarang," kata Administrasi Keselamatan Maritim China, dalam sebuah pernyataan, Kamis (26/5/2022), dikutip dari AFP.

Otoritas maritim China itu memperingatkan bahwa area seluas sekitar 100 kilometer (km) persegi akan ditutup untuk lalu lintas maritim selama lima jam.

Baca juga: Desak Akhiri Perang, Presiden Ukraina Minta Barat Berhenti Bermain-main Dengan Rusia

Baca juga: Mobil Hybrid Toyota C-HR Kian Mewah, Dibandrol Rp 500 Jutaan

Baca juga: China Marah dan Respon Ancaman Presiden AS, Gelar Latihan Militer di Sekitar Taiwan

China diketahui secara rutin melakukan latihan serupa di perairan dekat pantainya, dengan latihan di daerah lain di laut dekat Hainan yang dijadwalkan minggu depan, serta beberapa latihan lainnya di sepanjang garis pantai timur negara itu.

Tetapi latihan terbaru datang ketika Beijing menghadapi suara-suara peringatan yang berkembang dari AS dan sekutu Barat atas ambisi angkatan lautnya, yang menurut para kritikus adalah tempat berpijak bagi upaya yang lebih luas untuk mengubah keseimbangan kekuatan regional.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis, menuduh Beijing meningkatkan ketegangan atas Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.

"Beijing telah terlibat dalam retorika dan aktivitas yang semakin provokatif seperti menerbangkan pesawat PLA di dekat Taiwan hampir setiap hari," kata Blinken dalam sebuah pidato, mengacu pada Tentara Pembebasan Rakyat.

Dia juga menyerukan upaya untuk mengimbangi niat China untuk membentuk kembali tatanan internasional.

Komentar Blinken mengikuti perdebatan verbal antara Beijing dan Washington mengenai janji Presiden Joe Biden untuk membela Taiwan jika diserang oleh China, yang dibuat dalam perjalanan presiden ke wilayah tersebut awal pekan ini.

Baca juga: Rumah Dinas Balai Pemasyarakatan di Gampong Baet, Aceh Besar, Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya

Baca juga: Fakta Baru Kaburnya Dokter Faisal, Ada Masalah Keluarga dan Pekerjaan, Ditemukan Bersama Istri Orang

Baca juga: Perusahaan Jepang Relokasi Pabrik dari Tiongkok ke Indonesia

China pada gilirannya berjanji untuk membela kepentingan nasionalnya atas Taiwan, memperingatkan AS untuk tidak meremehkan tekad dan kemampuan Beijing dalam masalah ini.

Sementara itu, pemerintah termasuk Australia dan Selandia Baru telah membunyikan alarm minggu ini atas bocoran dokumen yang tampaknya menunjukkan rencana untuk membangun kerja sama keamanan yang luas antara China dan Kepulauan Pasifik.

Namun, China mengatakan kerja samanya dengan negara-negara Kepulauan Pasifik tidak menargetkan negara mana pun, dan membantah klaim bahwa pihaknya menekan negara-negara kecil ke dalam perjanjian keamanan.(*)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Akan Gelar Latihan Militer Lagi di Laut China Selatan, Tutup Area 100 Km Persegi"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved