Berita Nagan Raya

Harga TBS Sawit di Nagan Raya Mulai Merangkak Naik, Berikut Harga Tampung Hari Ini di PMKS

Harga beli tingkat pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) di Nagan Raya pada hari ini, Senin, 30 Mei 2022 berkisar Rp 1.550/kg hingga Rp 1.750/kg.

Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kadis Perkebunan Nagan Raya, Abdul Latif 

Harga beli tingkat pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) di Nagan Raya pada hari ini, Senin, 30 Mei 2022 berkisar Rp 1.550/kg hingga Rp 1.750/kg.

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Nagan Raya mulai naik. 

Harga beli tingkat pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) di Nagan Raya pada hari ini, Senin, 30 Mei 2022 berkisar Rp 1.550/kg hingga Rp 1.750/kg.

Data diperoleh Serambinews.com hari ini, Senin (30/5/2022) dari Dinas Perkebunan Nagan Raya menjelaskan, tujuh dari delapan PMKS di Nagan Raya, mulai menaikkan harga pembelian TBS sawit Rp 100 hingga Rp 150/kg.

Sedangkan satu PMKS lagi, PT Karisma Iskandar Muda (KIM) sudah dua pekan tidak membeli TBS sawit karena pabrik mereka rusak atau dalam perbaikan. 

Rincian harga TBS sawit yang ditampung di tujuh PMKS di Nagan Raya sebagai berikut: 

PT Fajar Baizuri Brother (FBB) Rp 1.750/kg, PT Ensem Rp 1.550/kg, PT Sawita Nagan Raya Makmur (SNRM) Rp 1.750/kg, PT Barata Subur Persada (BSP) Rp 1.700/kg.

Berikutnya PT Ujong Neubok Dalam (UND) Rp 1.750/kg, PT Raja Marga Rp 1.750/kg dan PT Surya Panen Subur (SPS) 2 Rp 1.700/kg.

Namun terdapat 3 PMKS lain di Nagan Raya selama ini tidak pernah membeli TBS warga yakni PT Socfindo Kebun Seunagan, PT Socfindo Kebun Seumayam dan PT Kalista Alam (KA). 

Tiga PMKS itu berdalih memiliki kebun sendiri dan daya mesin pengolahan yang kecil.

Kadis Perkebunan Nagan Raya, Abdul Latif, yang ditanyai Serambinews.com, Senin (30/5/2022), mengakui bahwa harga TBS mulai mengalami kenaikan, meski sedikit.

"Kita harapkan secara bertahap terus naik sehingga harga TBS kembali stabil," kata Abdul Latif. 

Harga TBS Sawit di Aceh Masih Rendah, Terutama di Barsela

Seperti diberitakan sebelumnya, Harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit di Aceh belum meningkat setelah Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor CPO, 23 Mei 2022. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (30/5) di Banda Aceh.

“Di Aceh Barat, hari ini, Senin, 30 Mei 2022, harga TBS di tingkat petani dibeli pedagang pengumpul hanya Rp 1.300 per kilogram.

Hal ini sesuai hasil pantauan lapangan petugas Dinas Perkebunan setempat," kata Cut Huzaimah didampingi Kabid Pemasaran dan Produksi Perkebunan, Cut Regina. 

Cut Huzaimah mengatakan akhir April 2022, Kemendag menyetop sementara kran ekspor CPO dan produk ikutannya. 

Kebijakan ini untuk menata kembali suplai kebutuhan CPO di dalam negeri, terutama untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku minyak goreng curah dan kemasan kelapa sawit.

Selain itu untuk kebutuham campuran bahan baku Bio Solar, namun sejak 23 Mei 2022, larangan ekspor itu sudah dicabut.

Sejatinya, kata Cut Huzaimah, setelah larangan ekspor CPO dicabut, perlahan-lahan harga TBS petani sawit di Aceh bergerak naik.

Tapi faktanya di lapangan harga TBS petani Aceh di wilyah pantai Barat – Selatan Aceh masih tetap rendah.

Misalnya Aceh Barat, harga beli TBS di tingkat petanihanya Rp 1.300/Kg, tingkat pedagang pengumpul Rp 1.550/Kg dan pabrik PKS beli Rp 1.800/Kg.

"Harga ini jauh di bawah harga TBS yang telah kita tetapkan Bulan Mei 2022 lalu, kisaran Rp 2.400 per kilogram sampai Rp 3.400 per kilogram/Kg," kata Cut Huzaimah. 

Hal hampir sama juga terjadi di Nagan Raya dan Abdya. 

Sedangkan di wilayah Timur-Utara Aceh, harga TBS di tingkat petani, sudah mulai sedikit naik.

Misalnya di Aceh Tamiang, harga TBS petaninya dibeli Rp 1.870/Kg, tingkat pedagang pengumpul Rp 2.070/Kg dan perusahaan PKS beli Rp 2.100 – 2.200/Kg.

Di Kabupaten Bireuen, sedikit lebih tinggi, di tingkat petani capai Rp 1.900/Kg, pedagang pengumpul Rp 2.050/Kg dan perusahaan PKS beli Rp 2.200/Kg.

Bertahap akan naik

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Ketua DPW Apkasindo Aceh, Sofyan Abdullah, menyatakan optimis harga TBS sawit milik petani perlahan akan meningkat. 

Hal ini menyusul kebijakan pemerintah pusat yang sudah mencabut larangan ekspor CPO. 

"Berapa besaran naikknya, sangat dipengaruhi oleh stok CPO masing-masing PKS.

Jika stok CPO di tangki timbun sebuah PKS masih banyak, maka  TBS yasng akan dibeli dengan harga lebih rendah.

Sebaliknya jika stok CPO di tangki timbunnya sudah menipis, perusahaan PKS akan membeli TBS petani dan pedagang pengumpul, sedikit naik dari harga beli sebelumnya," kata Sofyan. 

Sofyan mengatakan harga TBS sawit di lintas timur utara Aceh sudah mulai naik dibanding di lintas Barsela Aceh karena kemungkinan di lintas timur utara, CPO sudah mulai diekspor. 

Sedangkan di lintas Barsela belum atau belum banyak diekspor, sehingga stoknya masih banyak. 

"Kita sabar saja dulu, dalam dua dan empat pekan ke depan, harga TBS petani akan naik lagi.

 Tapi  apakah harganya akan mendekati harga TBS yang ditetapkan Pemerintah Aceh, untuk bulan Mei 2022 antara Rp 2.500 – Rp 3.400 per kilogram, kita lihat saja nanti.

Kita harapkan harga beli TBS sawit petani bisa mendekati harga ditetapkan Pemerintah Aceh," ujar Ketua Apkasindo Aceh. (*)  

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved