Berita Banda Aceh

Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga TBS Sawit di Aceh Masih Rendah, Terutama di Barsela, Ini Harganya

Di Aceh Barat, hari ini, Senin, 30 Mei 2022, harga TBS di tingkat petani dibeli pedagang pengumpul hanya Rp 1.300 per kilogram.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP 

Di Aceh Barat, hari ini, Senin, 30 Mei 2022, harga TBS di tingkat petani dibeli pedagang pengumpul hanya Rp 1.300 per kilogram.

Laporan Herianto | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit di Aceh belum meningkat setelah Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor CPO, 23 Mei 2022. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (30/5) di Banda Aceh.

“Di Aceh Barat, hari ini, Senin, 30 Mei 2022, harga TBS di tingkat petani dibeli pedagang pengumpul hanya Rp 1.300 per kilogram.

Hal ini sesuai hasil pantauan lapangan petugas Dinas Perkebunan setempat," kata Cut Huzaimah didampingi Kabid Pemasaran dan Produksi Perkebunan, Cut Regina. 

Cut Huzaimah mengatakan akhir April 2022, Kemendag menyetop sementara kran ekspor CPO dan produk ikutannya. 

Kebijakan ini untuk menata kembali suplai kebutuhan CPO di dalam negeri, terutama untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku minyak goreng curah dan kemasan kelapa sawit.

Selain itu untuk kebutuham campuran bahan baku Bio Solar, namun sejak 23 Mei 2022, larangan ekspor itu sudah dicabut.

Sejatinya, kata Cut Huzaimah, setelah larangan ekspor CPO dicabut, perlahan-lahan harga TBS petani sawit di Aceh bergerak naik.

Tapi faktanya di lapangan harga TBS petani Aceh di wilyah pantai Barat – Selatan Aceh masih tetap rendah.

Misalnya Aceh Barat, harga beli TBS di tingkat petanihanya Rp 1.300/Kg, tingkat pedagang pengumpul Rp 1.550/Kg dan pabrik PKS beli Rp 1.800/Kg.

"Harga ini jauh di bawah harga TBS yang telah kita tetapkan Bulan Mei 2022 lalu, kisaran Rp 2.400 per kilogram sampai Rp 3.400 per kilogram/Kg," kata Cut Huzaimah. 

Hal hampir sama juga terjadi di Nagan Raya dan Abdya. 

Sedangkan di wilayah Timur-Utara Aceh, harga TBS di tingkat petani, sudah mulai sedikit naik.

Misalnya di Aceh Tamiang, harga TBS petaninya dibeli Rp 1.870/Kg, tingkat pedagang pengumpul Rp 2.070/Kg dan perusahaan PKS beli Rp 2.100 – 2.200/Kg.

Di Kabupaten Bireuen, sedikit lebih tinggi, di tingkat petani capai Rp 1.900/Kg, pedagang pengumpul Rp 2.050/Kg dan perusahaan PKS beli Rp 2.200/Kg.

Bertahap akan naik

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Ketua DPW Apkasindo Aceh, Sofyan Abdullah, menyatakan optimis harga TBS sawit milik petani perlahan akan meningkat. 

Hal ini menyusul kebijakan pemerintah pusat yang sudah mencabut larangan ekspor CPO. 

"Berapa besaran naikknya, sangat dipengaruhi oleh stok CPO masing-masing PKS.

Jika stok CPO di tangki timbun sebuah PKS masih banyak, maka  TBS yasng akan dibeli dengan harga lebih rendah.

Sebaliknya jika stok CPO di tangki timbunnya sudah menipis, perusahaan PKS akan membeli TBS petani dan pedagang pengumpul, sedikit naik dari harga beli sebelumnya," kata Sofyan. 

Sofyan mengatakan harga TBS sawit di lintas timur utara Aceh sudah mulai naik dibanding di lintas Barsela Aceh karena kemungkinan di lintas timur utara, CPO sudah mulai diekspor. 

Sedangkan di lintas Barsela belum atau belum banyak diekspor, sehingga stoknya masih banyak. 

"Kita sabar saja dulu, dalam dua dan empat pekan ke depan, harga TBS petani akan naik lagi.

 Tapi  apakah harganya akan mendekati harga TBS yang ditetapkan Pemerintah Aceh, untuk bulan Mei 2022 antara Rp 2.500 – Rp 3.400 per kilogram, kita lihat saja nanti.

Kita harapkan harga beli TBS sawit petani bisa mendekati harga ditetapkan Pemerintah Aceh," ujar Ketua Apkasindo Aceh. (*)  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved