Silaturahmi Darussalam

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Syiah Kuala Gelar Silaturahmi Darussalam

M Gaussyah menyebutkan kegiatan silaturahmi seyogyanya dilaksanakan di area parkir Mesjid Jamik Kopelma Darussalam, namun karena alasan cuaca di geser

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/ASNAWI LUWI
PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar menyampaikan sambutan silaturahmi darussalam di Gedung Baru Fakultas Hukum USK, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Selasa (31/5/2022). 

Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr H Warul Walidin AK MA mengatakan, Aceh mengalami perkembangan sejarah dari masa ke masa dan mencatat sejarah penting historical heritage termasuk keberadaan Kopelma Darussalam.

Dia juga mengutip makna sejarah yang diucapkan oleh Ibnu Khaldun, sejarah atau Fann al-tarikh dalam Muqadimah Ibn Khaldun.

"Saya mengutip apa yang dikatakan oleh Cicero, bahwa sejarah adalah cahaya kebenaran, saksi waktu, guru kehidupan atau lebih dikenal dengan kalimat historia magistra vitae yang artinya adalah sejarah guru kehidupan, san keberadaan Kopelma Darussalam adalah sejarah penting yang tidak dapat dipisahkan, kampus kita adalah kampus yang terintegrasi," ucap Warul Walidin.

Dia menambahkan, Darussalam merupakan rumah bersama, jantung hate rakyat Aceh di bawah naungan rahmah.

Rektor USK Prof Marwan IPU mengatakan mendukung Yayasan Tgk Chik Pante Kulu berkembang menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju.

"Konsep Dayah Manyang itu ada sejarahnya, kita berharap Dayah Manyang menjadi lembaga pendidikan di Kopelma Darussalam," katanya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum IKA USK Drs Sulaiman Abda MSi yang telah menginisiasi berbagai kegiatan silaturahmi bersama warga Kopelma Darussalam.

Sebagai Rektor yang telah membawa USK menjadi Akreditasi Unggul Prof Samsul Rizal M Eng IPU ASEAN mengungkapkan, bahwa semangat silaturahmi adalah anjuran Nabi Muhammad Shallahulaihi wa sallam bahwa setiap manusia pada dasarnya berkedudukan sama di hadapan Allah. Nabi diutus untuk menghilangkan fanatisme kesukuan, sebagaimana beliau dianjurkan untuk menyatukan umat Islam.

"Dulu Bangsa Arab hidup dalam kabilah-kabilah dengan fanatisme kesukuan yang kuat, Nabi datang menginstall agar kesukuan itu hilang, sebelum Nabi hijrah ke Yastrib, masing-masing suku memperhatikan sukunya sendiri, kaum muhajirin dan keberadaan kaum anshar akhirnya menjadi masyarakat yang madani karena Nabi membebaskan fanatisme kesukuannya," ucapnya.

"Dengan Silaturahmi Darussalam, kita berharap agar tali persaudaraan berorientasi atas semangat surgawi (darussalam) bukan untuk duniawi, dengan begitu kita bisa meraih tujuan membangun peradaban dengan kehadiran lembaga pendidikan ini, mari kita berikan contoh dan jejak-jejak kebaikan dan mampu dilanjutkan oleh generasi akan mendatang." ucapnya lagi.

PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan, sejarah yang benar adalah guru abadi yang selalu menyajikan pengalaman dan pesan-pesan kepada anak negeri.

"Begitu pula tentang sejarah Kopelma Darussalam, pelajarilah sejarahnya berpegang teguhlah pada nilai-nilai historis pendirian Kopelma Darussalam," kata Malik Mahmud Al-Haytar.

Kehadiran Kopelma Darussalam tidak terlepas dari Ikrar Lamteh pada 7 Maret 1957 sebagai penyelesaain konflik DII/TII 1953-1959 sebagai ikrar damai dalam rangka membangun kembali Aceh dalam sektor pendidikan.

Wali Nanggroe optimis, dengan Silaturahmi Darussalam membuka era baru.

"Saya yakin kita dapat membuka era baru lagi yang lebih konkret lagi, sehingga Aceh mampu menjadi poros peradaban modern bukan hanya di nusantara bahkan di level dunia," ujar Malik Mahmud Al-Haytar.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved