Berita Pidie
Kisah Tragis Gadis Pidie di Malaysia, Dijual Sepupu Sendiri hingga Disiksa Majikan Bertahun-tahun
Perempuan itu menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) yang diduga dijual oleh sepupunya sendiri
Kepada Ketua SUBA, Tgk Bukhari, korban mengaku hanya bekerja pada majikan tersebut.
Korban mengaku, selama bekerja di Melaka, ia ditampar dan dipukuli oleh majikan hingga hidungnya mengeluarkan darah.
WD juga harus kehilangan sejumlah giginya akibat dipukul dengan sepatu.
“Di Melaka ada (dipukul), dengan sepatu ke muka sampai-sampai berdarah.
Setiap hari,” aku korban kepada Tgk Bukhari.
Bahkan, di kakinya juga terdapat banyak bekas luka akibat kekerasan yang dilakukan sang majikan.
Tgk Bukhari mengungkapkan, korban kemudian lari dari tempatnya bekerja yang dibantu oleh seorang sopir taksi.
WD kemudian diserahkan kepada warga Malaysia keturunan India yang berada di Kuala Lumpur.
Di sana, korban di rawat dan dijaga selama setahun sembari mencari komunitas relawan masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.
“Dia dijaga sebaik mungkin, sambil mencari orang Aceh di sana untuk dibawa pulang ke kampung,” kata Tgk Bukhari.
Namun, baru pada Minggu (29/5/2022) warga keturunan India itu dapat bertemu dengan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.
Korban bahkan sudah dianggap meninggal oleh keluarganya karena selama 11 tahun tidak ada kabar sama sekali.
Kendati demikian, Tgk Bukhari mengatakan saat ini korban sudah terhubung dengan keluarganya di Kabupaten Pidie.
Ditanya apakah WD dapat segera pulang ke kampung untuk bertemu keluarganya, Tgk Bukhari belum bisa memastikan hal tersebut.
Sebab, KBRI masih membutuhkan informasi akurat dan penulusuran mendalam serta keterangan korban.