Internasional

Lima Juta Anak-anak Ukraina Jadi Pengungsi, UNICEF Serukan Bantuan Kemanusiaan

Lebih dari 5 juta anak-anak Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan di tengah-tengah invasi Rusia dalam 100 hari pertempuran.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Wojtek RADWANSKI
Saudara kembar berusia 6 tahun Artur (kiri) dan Dawid dari Odessa, Ukraina menunggu antrean di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia tenggara, Rabu (6/4/2022) untuk pindah ke negara Eropa lainnya. 

SERAMBIENWS.COM, JENEWA - Lebih dari 5 juta anak-anak Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan di tengah-tengah invasi Rusia dalam 100 hari pertempuran.

Dimana, 2,2 juta anak-anak Ukraina di negara-negara penerima pengungsi dan 3 juta anak di dalam neegri Ukraina.

UNICEF menawarkan angka-angka yang merinci besarnya konflik internasional pada anak-anak dari Ukraina.

Termasuk, rata-rata setiap hari, lebih dari empat anak terluka dan lebih dari dua tewas berdasarkan laporan yang diverifikasi oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Kemanusiaan.

Perang telah menelantarkan hampir dua pertiga anak-anak di Ukraina, menurut badan PBB itu.

Anak-anak yang melarikan diri dari kekerasan menghadapi risiko eksploitasi seksual, pemisahan keluarga, perdagangan manusia, pelecehan dan kekerasan yang lebih tinggi.

Baca juga: Kejaksaan Ukraina Identifikasi 600 Tersangka Kejahatan Perang Rusia, Ada Militer hingga Politisi

UNICEF memperingatkan konflik tersebut telah menyebabkan krisis perlindungan anak yang akut.

Perkembangan itu terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket $700 juta ke Ukraina.

AS akan mengirim sistem roket canggih ke negara Eropa Timur itu.

Langkah oleh pemerintah AS digambarkan sebagai sengaja dan menuangkan bahan bakar ke api, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Jumat (3/6/2022) menandai 100 hari invasi Rusia ke Ukraina.

Badan-badan PBB berusaha keras mencari bantuan atas krisis kemanusiaan akibat perang.

Baca juga: VIDEO Prajurit Ukraina Berusaha Kabur, Bersembunyi Terkena Serangan Pasukan Chechnya

Sebagian besar anak-anak tewas atau terluka dalam serangan menggunakan senjata peledak di daerah berpenduduk, kata UNICEF.

Rusia telah menargetkan infrastruktur sipil, termasuk setidaknya 256 fasilitas kesehatan dan satu dari enam 'Sekolah Aman' yang didukung UNICEF di timur negara itu.

Ratusan sekolah lain di seluruh negeri telah diratakan dengan rudal.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved