7 FAKTA Wanita Tanpa Busana Tewas di Hotel, Chek in Bareng Pria, Mantan Suami Menunggu

Sedangkan, anggota tubuh bagian bawah dari perut hingga ujung kaki dalam keadaan berdiri di atas kloset jongkok.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Trbunnews.com
Ilustrasi penemuan jenazah 

Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Risky Fardian mengatakan, korban teridentifikasi tewas dengan kondisi paru-paru dipenuhi air.

Temuan itu diperoleh dari serangkaian tahapan medis yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya dengan tim medis RSUD dr Soetomo Surabaya, pada Rabu (1/6/2022) malam.

"Mati lemas karena air masuk ke paru-paru (korban). Bahasa mudahnya tenggelam," ujarnya dilansir dari TribunJatim.com, Kamis (2/6/2022).

Kendati demikian, Risky masih enggan menyimpulkan tewasnya korban karena upaya pembunuhan dari pihak lain.

Mengingat proses penyelidikan masih terus bergulir.

Apalagi, pihaknya sedang menyelidiki profil sekaligus keberadaan sesosok pria yang diduga turut menginap bersama korban di hotel tersebut, pada pada Senin (30/5/2022), atau dua hari sebelum mayat korban ditemukan pada Rabu (1/6/2022).

"Masih ada kemungkinan lain karena kita masih belum ketemu dengan cowok yang bersama dengan korban," jelasnya.

Bahkan, Risky mengungkapkan, pihaknya sedang bekerja sama dengan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, untuk melakukan penyelidikan sekaligus mencari keberadaan sosok pria tersebut.

"Iya anggota Polsek Sawahan masih gabung sama Resmob polres," pungkasnya.

5. Korban sudah pisah dengan suami

Fakta-fakta lain mengenai S, wanita paruh baya yang ditemukan tewas di toilet kamar hotel di Surabaya juga terungkap.

S (54) diketahui lahir di Jepara, Jateng dan tercatat berdomisili di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Kota Surabaya.

Meski tercatat sebagai warga Tanah Kali Kedinding, namun S diduga sudah tidak lagi tinggal di Kota Surabaya.

Dijelaskan Kompol Risky, S sudah berpisah dari suaminya, Mashudi (60) yang tinggal di kawasan Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Kota Surabaya, sejak tahun 2019.

Semenjak berpisah, hampir tidak ada yang bisa memastikan di mana alamat pasti S tinggal menetap.

Baca juga: Suami Cekik Istri dengan Tali Tambang lalu Pura-pura Kesurupan, Tak Terima akan Digugat Cerai

Hanya saja beberapa informasi dari pihak keluarga yang lain menyebutkan, S diketahui tinggal kembali bersama keluarga dari orangtua kandung di Kabupaten Kudus, Provinsi Jateng.

"Tapi KTP yang dipunyai korban adalah KTP sama suaminya, belum keluar KK. Jadi KTP identitas lama. Dia dengan suaminya sudah cerai sejak tahun 2019," ujar Kompol Risky saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (1/6/2022).

Lebih lanjut Risky mengatakan, S pernah bertemu dengan keluarga atau mantan suami pada momen lebaran pada Maret 2022 kemarin.

"Dia sudah cerai dari suaminya. Saat ini tinggal di mana, tidak diketahui. Pada saat lebaran kemarin, ketemu dengan mantan suaminya," katanya.

Sejak berpisah dari suami, S diketahui menggantungkan hidup sebagai pengamen di kawasan Terminal Kudus, Jateng.

Pekerjaan tersebut diduga dilakoni S semenjak hidup berpisah dari suaminya.

"(Pekerjaan korban) itu pengamen di Terminal Kudus," ungkap Risky.

6. Mantan suami masih menunggu S pulang

Sementara itu, mantan suami S, Mashudi mengatakan dirinya telah berpisah secara sah dengan S sejak tahun 2019.

Namun sejak tiga tahun berpisah, mantan istrinya itu belum memperbarui keterangan identitas yang tertera di dalam Kartu Tanda Pengenal (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK).

Sehingga tak aneh, alamat rumah Mashudi di kawasan Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya, menjadi jujukan pertama kali pihak kepolisian saat melakukan penyelidikan atas temuan mayat tersebut.

Hal itu karena kamar bernomor 42 di hotel tersebut, mengandalkan petunjuk KTP yang didaftarkan pada pihak resepsionis hotel.

"Sekitar tahun 2019. Iya sudah pisah. Cuma soal KK (belum diurus)," ujarnya dikutip dari TribunJatim.com, Kamis (2/6/2022).

Mashudi juga mengungkapkan alasannya belum memperbarui dokumen kependudukan meski sudah berpisah dari mantan istri.

Baca juga: Narapidana Ini Berhasil Kabur dari Penjara, Kelabui Petugas dengan Pakaian Wanita hingga Wig Palsu

Hal itu lantaran pria yang bekerja sebagai tukang becak di Kawasan Gembong, Surabaya ini masih menunggu S untuk kembali bersama.

Mashudi mengatakan, dirinya masih membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada mantan istrinya, jika muncul niatan untuk kembali rujuk dan melanjutkan bahtera rumah tangga di usia senja mereka.

"Saya memang mau menunggu dia, kalau dia mau kembali ke saya, ya saya terima. Karena anak-anaknya masih mengharapkan," jelasnya.

S diketahui memiliki empat orang anak dari hasil pernikahannya dengan Mashudi.

Dua diantaranya yakni anak pertama dan kedua, sudah berkeluarga dan tidak lagi tinggal di rumah orang tua.

Sementara dua lainnya masih tinggal di rumah bersama Mashudi.

7. Mantan suami ungkap ada kejanggalan

Mashudi mengungkapkan ada kejanggalan dari tewasnya mantan istri.

Mashudi menyebut ada sebuah benda berharga milik mantan istrinya itu yang hilang.

Barang berharga itu ialah perhiasan berupa gelang emas yang terdapat di leher S.

Selain itu, ia juga menduga, sejumlah uang yang dibawa oleh sang mantan istrinya itu, juga amblas.

Namun, Mashudi tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah pasti nominal uang milik sang istri yang raib.

Baca juga: BREAKINGNEWS - Eks Bupati Bener Meriah, Ahmadi Jadi Tersangka Penjualan Kulit Harimau

Ia menduga kuat, sejumlah benda bawaan mantan istri yang terbilang berharga itu, dibawa oleh orang tak dikenal yang sebelumnya menginap bersama sang mantan istri di hotel tersebut, pada Senin (30/5/2022).

"Enggak, kalungnya enggak ada. Mungkin sama uangnya, enggak tahu saya, berapa jumlahnya. Yang enggak ada, kalung sama uang, saya enggak tahu berapa jumlahnya," ujarnya dilansir dari TribunJatim.com.

Namun, masih ada beberapa perhiasan bawaan dari sang mantan istri masih melekat pada tubuhnya.

Mashudi menyebut, perhiasan yang masih melekat pada tubuh mantan istrinya, adalah anting-anting

Dan, beberapa benda lain yang bukan termasuk perhiasan, seperti gembok, besi-besi bekas, dan ponsel.

"Iya gembok ada 3. Ada besi besi, ada uang 10 ribu, lalu ada uang recehan, iya katanya begitu. Hp-nya masih ada. Dibawa polisi iya. Iya masih lidik," pungkasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

BACA BERITA LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved