Harga Ikan

Hingga Minggu Pertama Juni, Harga Ikan Masih Mahal, Boat Nelayan Lampulo yang Melaut Masih Sedikit

Murdani mengatakan, sejak Rabu (1/6), kemarin ada beberapa unit boat nelayan yang bersandar di kolam dermaga PPS Kutaradja Lampulo, sudah mulai pergi

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Boat nelayan Lampulo, sampai minggu pertama Juni, masih banyak yang belum pergi melaut dan bersandar di dermaga PPS Kutaradja Lampulo, Kamis (2/6/2022). 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan pedagang pengumpul ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo, Banda Aceh menyatakan, sampai Kamis (2/6/2022), harga lelang ikan di PPS Kutaradja Lampulo masih mahal.

Ikan kualitas medium seperti ikan tongkol kecil dan dencis, dilelang dengan harga Rp 20.000/Kg, sedangkan untuk ikan kualitas premium, seperti ikan tuna dan tongkol sirip kuning , harga lelangnya lebih tinggi lagi, dan terus bergerak naik, dari Rp 48.000/Kg menjadi Rp 50.000/Kg.

“Harga lelang ikan sampai minggu pertama bulan Juni ini, masih mahal, karena boat yang pergi melaut belum banyak dan hasil tangkapan ikannya juga masih sedikit,” kata seorang pedagang pengumpul ikan, Murdani kepada Serambi, Kamis (2/6) di Dermaga PPS Kutaradja Lampulo, Kota Banda Aceh.

Murdani mengatakan, sejak Rabu (1/6), kemarin ada beberapa unit boat nelayan yang bersandar di kolam dermaga PPS Kutaradja Lampulo, sudah mulai pergi melaut untuk menjaring ikan di tengah laut.

Hasil tangkapan ikan yang dibawa pulang nelayan, masih sangat sedikit, sekitar 1- 2 ton/unit boat, belum seimbang dengan biaya operasi yang telah dikeluarkan.

Harga Ikan Melonjak di Aceh Tengah Usai Lebaran, Harga Ikan Tongkol Naik Nyaris Dua Kali Lipat

Ungkapan yang hampir serupa juga disampaikan seorang toke bangku Iwan. Ia mengatakan, dua hari lalu, dua unit boat nelayan yang dikelolanya, sudah pergi melaut, tapi pada waktu pulang melaut, hanya membawa ikan sekitar 1,6 ton.

“Untuk hasil tangkapan ikan sebanyak itu, kendati harga lelang ikan mahal, belum pulang modal,” ujarnya.

Ia menyebutkan, biaya operasional boat untuk ukuran di atas 30 GT, sekali pergi melaut butuh biaya puluhan juta rupiah. Untuk pengadaan logistik, seperti bahan bakar minyak boat, es batang, pangan awak kapal dan lainnya.

“Kalau hasil tangkapan ikan, yang dibawa pulang dari melaut di bawah 2 ton, belum bisa menutupi biaya operasional boat yang telah dikeluarkan. Namun begitu, kita juga harus bersyukur. Hasil tangkapan ikan melaut, baru ekonomis, jika ikan yang dibawa pulang 6 – 8 ton, itu baru memberikan keuntungan kepada awak boat maupun toke bangkunya,” ujar Iwan.

Kepala PUTD PPS Kutaradja Lampulo Fani mengatakan, pada hari Selasa (31/5), ada tujuh boat ikan yang pulang melaut, tapi volume ikan yang dibawa pulang masih sedikit hanya 12,5 ton.

Harga Ikan di Takengon Naik Rp 5.000 Hingga Rp 15.000 per Kilogram

Jenis ikan yang dibawa pulang adalah ikan cakalang sebanyak 4,5 ton, ikan selayang 4,9 ton, ikan tongkol krai 730 Kg, ikan lisong 500 Kg dan ikan tuna (yellow fin) 1,8 ton. Harga lelang ikannya mulai Rp 19.000/Kg sampai Rp 49.000/Kg.

Pada hari berikutnya Rabu (1/6), kata Fani, boat yang pulang melaut ada 8 unit, bawa pulang ikan 32,8 ton, jenis ikannya adalah ikan cakalang 17,7 ton, ikan selayang 8,6 ton, ikan tongkol krai 2,1 ton, ikan lisong 1,5 ton dan ikan tuna (yellow fin) 2,7 ton. Harga lelang ikannya naik dari harga sebelumnya, mulai Rp 20.000 sampai Rp 50.000/Kg.

Fani menjelaskan, harga lelang ikan di PPS Kutaradja sejak minggu keempat bulan Mei sampai minggu pertma bulan Juni 2022, masih tergolong tinggi dan mahal. Hal ini disebabkan, hasil tangkapan boat nelayan PPS Kutaradja Lampulo, masih sedikit, rata-rata antara 2 – 4 ton/unit boat.

Untuk hasil tangkapan ikan melaut sebanyak itu, menurut perhitungan nelayan dan toke bangkunya belum manutupi biya operasi melaut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved