Berita Aceh Tenggara
Jelang Idul Adha 1443 Hijriah, Anggota DPR RI Minta Perketat Pemeriksaan Ternak di Perbatasan Aceh
“Ini harus diperketat pemeriksaan ternak sapi yang masuk untuk mencegah penyebaran virus PMK," ujar M Salim Fakhry, SE.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Menjelang Idul Adha 1443 Hijriah, anggota Komisi IV DPR RI, HM Salim Fakhry SE meminta kepada Pemerintah Aceh agar memperketat pemeriksaan ternak sapi di semua perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara (Sumut).
"Saat ini, di Aceh ada delapan kabupaten yang aman dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ataupun LSD ( penyakit kulit),” ujarnya.
“Ini harus diperketat pemeriksaan ternak sapi yang masuk untuk mencegah penyebaran virus PMK," ujar M Salim Fakhry, SE kepada Serambinews.com, Sabtu (4/6/2022).
Diterangkan Salim Fakhry, berdasarkan pemantauan di perbatasan Sumatera Utara- Aceh Tenggara persisnya di Lawe Pakam, belum ada tim kesehatan hewan yang siaga di perbatasan itu dari dinas terkait.
“Padahal ini harus diperketat pemeriksaan ternak yang masuk agar ternak sapi yang ada khususnya di Kabupaten Aceh Tenggara aman dari virus PMK maupun LSD,” tukasnya.
Saat ini, beber M Salim Fakhry, masyarakat mulai mencari ternak sapi untuk dijadikan sebagai hewan qurban pada Idul Adha nanti.
Baca juga: 8 Daerah di Aceh belum Terserang PMK, Ternak dari Daerah Sudah Terkena Dilarang Masuk ke Daerah Ini
“Jadi, kita khawatirkan apabila perbatasan tidak diperketat pemeriksaan ternak masuk, bisa menyebar virus PMK yang dibawa ternak lain,” urainya.
Untuk itu, anggota Komisi IV DPR RI asal Aceh ini mengharapkan Pemkab menyiapkan petugas kesehatan yang siaga di perbatasan untuk mencegah penyebaran virus PMK dan LSD yang kini marak di Aceh.
Di sisi lain, HM Salim Fakhry meminta Ditjen PKH Kementerian Pertanian agar menyediakan obat- obatan untuk ternak yang terkena virus PMK dan LSD di Aceh.
"Kita merasa prihatin melihat PMK yang terus meningkat seperti Aceh Besar dan daerah lainnya di Aceh. Ini harus secepatnya ditangani Ditjen PKH Kementerian Pertanian," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Aceh Tenggara, Riskan SP mengatakan, sampai saat ini belum ada ternak di Aceh Tenggara yang terjangkit virus PMK dan LSD.
Baca juga: 6.171 Ternak Sembuh dari PMK, Sebanyak 17.568 Ekor Terjangkit di Aceh
“Alhamdulillah, ternak aman di Aceh Tenggara," papar Riskan.(*)