Berita Aceh Tamiang
Majikan Pelaku Penyiksaan Hera TKW Asal Aceh Tamiang Ternyata Istri Manajer Maskapai Penerbangan
Pelaku penyiksaan yang merupakan wanita ternyata istri manajer sebuah maskapai penerbangan internasional.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Aceh Tamiang, Lili Herawati atau Hera mendapat perlakuan buruk selama bekerja di Malaysia.
Pelaku penyiksaan yang merupakan wanita ternyata istri manajer sebuah maskapai penerbangan internasional.
Hal ini disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil berdasarkan informasi yang diterimanya dari Malaysia.
Sejauh ini, Bupati Mursil mengikuti terus perkembangan kasus ini karena ingin segera memulangkan Hera ke Aceh Tamiang.
“Kita ingin segera mungkin memulangkan beliau agar bisa secepatnya berkumpul dengan keluarga,” kata Mursil, Minggu (5/6/2022).
Secara khusus, Mursil mengaku telah membangun komunikasi dengan Datok Mansyur, tokoh masyarakat Aceh yang kini berdomisili di Kuala Lumpur serta Kolonel Inf Amrul Huda yang merupakan Atase Militer Darat RI di Singapura.
Baca juga: Tamiang Bantu Biayai Keluarga ke Malaysia Kasus TKW Asal Aceh Disekap
“Saya meminta Pak Amrul membangun komunikasi dengan diplomat di Malaysia, jadi perkembangan di sana (Malaysia), kita tidak tertinggal,” kata Mursil.
Amrul sendiri diakui Mursil sangat terbuka membantu karena merupakan perwira TNI kelahiran Aceh Tamiang. “Sangat membantu,” ujarnya.
Pemkab Aceh Tamiang, diungkapkan Mursil, telah menyiapkan beberapa langkah untuk membantu Hera dan keluarganya.
Hal paling mendasar, beber Mursil, pemerintah daerah akan membantu perekonomian keluarga ini dengan memberikan modal usaha.
“Sudah ada uangnya, nanti dia pulang kita serahkan langsung. Rumah orangtuanya juga akan kita rehab, saat ini tidak layak,” kata Mursil.
Perlakuan kasar ini dialami Hera sejak tahun pertama dia bekerja di Malaysia delapan tahun lalu.
Baca juga: Haikal Ceritakan Detik-detik Penyelamatan TKW Aceh yang Disekap 8 Tahun oleh Majikannya di Malaysia
Selain kerap mendapat penyiksaan, Hera juga tidak mendapat upah.
Penyiksaan ini membuat pendengaran Hera terganggu serta beberapa giginya patah.
Perlakuan buruk ini baru berakhir setelah Hera nekat melarikan diri pada 25 Mei 2022.
Saat ini, wanita muda itu sudah aman karena ditampung di rumah warga Aceh di Malaysia dan mendapat perlindungan dari KBRI.(*)
