Berita Sepakbola
Dek Gam Buka Peluang Pihak Lain Kelola Persiraja
Presiden Persiraja, H Nazaruddin Dek Gam, mempersilakan pihak-pihak yang selama ini banyak mengkritik klub tersebut untuk mengambil alih dan mengelola
BANDA ACEH - Presiden Persiraja, H Nazaruddin Dek Gam, mempersilakan pihak-pihak yang selama ini banyak mengkritik klub tersebut untuk mengambil alih dan mengelola tim yang berjulukan Lantak Laju, tersebut.
Bagi Dek Gam, kalau ada orang-orang yang merasa lebih mampu darinya dalam mengelola Persiraja, dipersilakan untuk mengelolanya.
“Jadi begini, saya bukan orang yang antikritik.
Saya menerima masukan-masukan dari fans, supporter, yang mengaku pengamat, dan lain-lain, selama itu mampu saya lakukan akan saya lakukan.
Tapi, bagi saya kalau ada orang-orang yang merasa mampu untuk mengelola Persiraja, silakan saja,” tulis Dek Gam dalam siaran pers kepada Serambi, Senin (6/6/2022).
“Jadi kan ada selama ini yang kritik, cuap-cuap di media sosial, merasa mampu mengelola Persiraja, bagi saya tidak masalah” lanjutnya.
“Saya sudah memenuhi janji kampanye saya kemarin bahwa saya akan mengembalikan Persiraja ke Liga 1, dan itu sudah saya lakukan.
Kemudian, ketika Covid datang saya berdiri sendiri untuk mendanai Persiraja, dan takdir mengatakan Persiraja harus degradasi ke Liga 2.
Sekarang banyak para kritikus yang merasa lebih mampu mengelola Persiraja ya silakan saja, ini kan waktu masih ada, masih panjang untuk persiapan.
Baca juga: Persiraja Kembali Keok 0-1 dari Madura United, Dek Gam : Jangankan Penonton Saya pun Kecewa
Baca juga: Persiraja Tampil Memukau Lawan Arema FC, Dek Gam: yang Hana Jelas Cit si Gam Nyan
Lebih dari 3 bulan,” jelas Dek Gam yang juga Anggota Komisi III DPR RI, ini.
Setelah lima tahun mengambil alih Persiraja, ia mengakui bahwa musim lalu adalah musim tersulit baginya.
Menurut Dek Gam, Bukan hanya sulit mencari pemasukan dan sponsor, dengan tidak bermain di Aceh saja sudah menggambarkan bagaimana susahnya mengikuti kompetisi Liga 1 musim lalu.
“Musim lalu adalah musim tersulit bagi saya dan Persiraja, tapi saya tidak meninggalkan Persiraja.
Saya tetap memimpin Persiraja dalam masa-masa sulit itu.
Saya tetap berupaya untuk bisa mempertahankan Persiraja di masa sulit, bahkan kita membuat perubahan besar di putaran kedua dengan mengontrak pelatih asing dan pemain-pemain baru.