Berita Banda Aceh

Gubernur Minta Bandara SIM Kembali Jadi Entry Point Penerbangan Internasional

Gubernur Aceh sudah menyurati Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR
Bandara SIM yang sepi dari aktivitas penumpang di hari terakhir sebelum penutupan, Jumat (24/4/2020). 

* Surati Menko Perekonomian dan Menhub

BANDA ACEH - Gubernur Aceh sudah menyurati Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk membuka kembali Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, sebagai entry point penerbangan internasional.

Surat tersebut ditandatangani Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, pada 3 Juni 2022.

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, T Faisal, kepada Serambi, Senin (6/6/2022).

Menurutnya, dalam surat itu disebutkan beberapa hal.

Pertama, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, Pemerintah Aceh berupaya melakukan langkah-langkah percepatan.

Salah satunya melalui upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Aceh dengan transportasi udara.

Kedua, berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 19 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada masa pandemi Covid-19 bahwa Bandara Internasional SIM sudah ditetapkan sebagai entry point bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang terlibat dalam program haji dan dibuka dalam rentang waktu 4 Juni-15 Agustus 2022.

Ketiga, sesuai data dari Dinas Kesehatan Aceh bahwa kasus Covid-19 di Aceh jauh di bawah rata-rata nasional.

Baca juga: AirAsia Mendarat Lagi di Bandara SIM Aceh Besar, Layani Penerbangan ke Kualanamu, Ini Jadwalnya

Baca juga: CJH Aceh Berangkat via Bandara SIM, Isu Terbang Melalui Kualanamu Hoaks

Sampai 3 Juni 2022, penambahan kasus sangat rendah dengan tingkat keterisian TT ICU Covid-19 sebesar 0 persen dan TT isolasi sebesar 0 persen.

Berkenaan hal tersebut, menurut T Faisal, Gubernur Aceh mengharapkan dukungan Menko Perekonomian agar berkenan menetapkan Bandara SIM sebagai entry point perjalanan luar negeri wilayah Indonesia tidak hanya untuk penerbangan haji, tapi untuk penerbangan internasional lainnya.

Sehingga akan memudahkan aktivitas PPLN dan pelaksanaan ibadah umrah serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi Aceh.

“Saat ini, kita sedang menunggu jawaban dari Menko Perekonomian, Harapan kita agar Bandara SIM tidak hanya dibuka untuk penerbangan haji tapi juga untuk penerbangan internasional lainnya,” harap T Faisal.

Menurut Kadishub Aceh, dengan dibukanya kembali penerbangan internasional lain di Bandara SIM dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi di Aceh.

Sebab, tambah T Faisal, selama ini wisatawan yang berkunjung ke Aceh rata-rata berasal dari Malaysia dan beberapa negara Eropa.

Penjelasan hampir sama juga disampaikan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA.

Menurutnya, sehubungan dengan Bandara SIM tak lagi menjadi entry point penerbangan internasional, Pemerintah Aceh sudah menyurati Menteri Perhubungan (Menhub) pada 14 April 2022.

Dalam surat itu, kata MTA, Gubernur meminta Menhub untuk dapat dibuka kembali Bandara SIM sebagai entry point penerbangan internasional.

Dalam surat tersebut, menurut MTA, ada dua hal yang diusulkan yaitu terkait perjalanan internasional secara umum dan perjalanan internasional embarkasi haji.

"Alhamdulillah, untuk Embarkasi Haji sudah terealisasi dan sudah dikeluarkannya Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 19/2022," sebut MTA.

"Namun, untuk penerbangan internasional umum belum direalisasikan oleh Pemerintah Pusat.

Mungkin masih dalam kajian kementerian terkait tahapan pandemi Covid-19 menuju endemi," lanjutnya.

Secara khusus, tambah MTA, pada 3 Juni 2022, Gubernur Aceh juga sudah menyurati Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Gubernur meminta dukungan Menko Perekonomian agar Bandara SIM dapat ditetapkan kembali sebagai entry point penerbangan internasional, tak hanya perjalanan Haji tapi juga untuk penerbangan internasional lainnya termasuk umrah guna dapat meningkat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Aceh.

"Dari semua proses yang sudah dan sedang terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh, serta dukungan semua pihak terkai lainnya, mudah-mudahan Bandara SIM dapat kembali menjadi entry point penerbangan internasional pascapandemi Covid-19," tutup MTA. (una/mas)

Baca juga: Angkasa Pura: Bandara SIM Tetap Layani Penerbangan Embarkasi dan Debarkasi Haji Aceh

Baca juga: Angkasa Pura Kargo dan Garuda Resmikan CSC di Bandara SIM, Tawarkan Jasa Delivery Service

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved