Berita Aceh Tamiang

Stok Darah di RSUD Tamiang Sempat Menipis, Kapolres Ajak Anggota untuk Donor Darah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan menipisnya stok darah, misalnya tingginya permintaan pasien yang tidak diimbangi dengan pendonor

Editor: bakri
Dok: Humas
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali ikut donor darah dalam menyambut HUT Bhayangkara ke 76, Selasa (7/6/2022). Kegiatan sosial ini menghasilan 142 kantung darah. 

KUALASIMPANG - RSUD Aceh Tamiang kerap mengalami kekurangan stok darah akibat tingginya kebutuhan pasien.

Sejauh ini solusi kekurangan ini hanya bisa dilakukan dengan cara mengadakan donor darah massal.

Direktur RSUD Aceh Tamiang, Andika Putra mengungkapkan fenemona menipisnya stok darah ini sering terjadi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan menipisnya stok darah, misalnya tingginya permintaan pasien yang tidak diimbangi dengan pendonor.

“Sempat menipis, tapi hari ini stok aman,” kata Andika Putra kepada Serambi, Selasa (7/6/2022).

Status aman ini, kata dia, tidak terlepas dari donor darah massal yang dilakukan anggota Polri di Polres Aceh Tamiang.

Berdasarkan data yang dirimanya dari Unit Transfusi Darah RSUD Aceh Tamiang, stok golongan darah A- Gol drh A Rh sebanyak 34 kantong, darah B Rh 15 kantong, darah O Rh 31 kantong dan darah AB Rh 6 kantong.

“Total dari pendonor dalam dua hari terakhir ada 114 kantung.

Jumlah ini kategori aman,” sebutnya.

Baca juga: Jaga Stok Darah di PMI, Dandim Nagan Raya dan Prajurit Ramaikan Donor Darah HUT Bhayangkara

Baca juga: Jelang HUT ke 76 Bhayangkara, Polres Pijay Kumpulkan Darah 58 Kantong

Andika menjelaskan, stok darah yang naik turun ini terbilang wajar karena memang kebutuhan darah tidak bisa diprediksi, begitupun dengan pasokannya.

Praktis kata dia, pasokan darah selama ini masih mengandalkan dari kegaitan donor darah massal.

“Jadi memang fenomenanya begitu, kemarin sempat menipis, tapi hari ini terisi lagi dengan adanya kegiatan donor darah,” ungkapnya.

Di sisi lain, stok darah di setiap rumah sakit juga tidak boleh terlalu banyak, mengingat ada pemberlakukan kedaluwarsa.

Tak jarang stok darah melimpah berakhir di “tong sampah”.

“Ada kedaluwarsanuya, jadi kalau tidak habis sesuai masa berlakunya, bisa terbuang,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved