Internasional
Jutaan Orang di AS Bersiap Hadapi Gelombang Panas Berbahaya dan Paling Mematikan
Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi gelombang panas yang berbahaya dan mematikan.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi gelombang panas yang berbahaya dan mematikan.
Dilaporkan, rekor suhu musim semi ini telah turun di sebagian besar negara bagian AS.
Tetapi, gelombang panas yang berpotensi mematikan akan membidik bagian baratdaya AS dalam beberapa hari mendatang, Layanan Cuaca Nasional AS memperingatkan.
Gelombang panas terbaru akan menyengat California, Nevada, Arizona, New Mexico dan Colorado selama 24 jam ke depan sebelum mendorong ke timur, Texas dan negara bagian di Central Plains.
Suhu tiga digit diperkirakan di beberapa negara bagian.
Las Vegas diperkirakan mencapai 111 derajat Fahrenheit atau 44 derajat Celcius pada Jumat (10/6/2022) dan Sabtu (11/6/2022).
Baca juga: Banda Aceh Makin Panas, Aktivis Lingkungan Gelar Aksi Damai
Tertinggi di Phoenix akan lebih panas lagi, mencapai 113 pada Sabtu (11/6/2022) dan Minggu (12/6/2022). serta 114 F pada Senin (13/6/2022).
Austin, Texas, bisa mencapai 107 F selama akhir pekan dan Dallas bisa mencapai 105 F pada Minggu (12/6/2022).
Secara keseluruhan, diperkirakan 22 juta orang diperkirakan akan terpengaruh oleh suhu tinggi selama beberapa hari ke depan.
Di situs webnya, Layanan Cuaca Nasional menyarankan penduduk Phoenix untuk menghindari aktivitas berat, seperti dilansir YahooNews, Kamis (9/6/2022).
Bahkan, harus menunda aktivitas di luar ruangan dalam beberapa hari mendatang.
Risiko kesehatan manusia dari panas yang berlebihan didokumentasikan dengan baik.
Baca juga: Cuaca Panas Landa Madinah, Kaki Jamaah Haji Diminta tak Bersentuhan Langsung dengan Lantai
Pada tahun 2020, Maricopa County, Arizona, tempat Phoenix berada, mencatat rekor 323 kematian akibat panas.
Pada tahun 2021, rekor baru dibuat, dengan 338 kematian terkait panas dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Kabupaten Maricopa .
Gelombang panas juga menimbulkan bahaya bagi infrastruktur.
“Panas yang tinggi dapat merusak dan membuat trotoar melengkung, rel kereta api melengkung dan melampaui beberapa jenis batas operasional pesawat terbang,” kata Layanan Cuaca Nasional.
“Penggunaan listrik meningkat karena AC dan unit pendingin di rumah dan kantor bekerja lebih keras untuk menjaga ruangan tetap dingin," tambahnya.
"Kapasitas transmisi melintasi saluran listrik berkurang selama suhu tinggi, semakin membebani jaringan listrik," jelasnya.
Baca juga: Sudah 2 Hari Berturut-turut Kebakaran Lahan di Lhokseumawe, Warga Diingatkan Waspada Cuaca Panas
Dengan suhu tiga digit yang sudah mencengkeram sebagian besar Texas, ERCOT, utilitas listrik negara bagian, memperkirakan pada Selasa (14/6/2022) permintaan akan mencapai level rekor minggu ini.
Hal itu akibat banyaknya warga menghidupkan AC dalam upaya membuat ruangan tetap dingin.
AS menjadi satu-satunya tempat di Bumi yang menghadapi panas berlebih, dan para ilmuwan telah menunjukkan peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas akibat dari perubahan iklim.
Bagian baratlaut dan tengah India terus terpanggang, dengan suhu di kota-kota seperti Sri Ganganagar dan Brahmapuri mencapai 115 F atau 46 derajat Celcius.
Di Kuwait, sementara itu, suhu mencapai 124 F atau 51 derajat Celcius pada Rabu (15/6/2022).
Gelombang Panas Timur Tengah pada 7 Juni 2022 bahkan lebih panas dari hari-hari sebelumnya.
Dimana, dengan suhu 51,3 derajat Celcius di Sulaibiya, Kuwait dan 51,1 derajat Celcius di Al Wafra.
Baca juga: Cuaca Panas Diprediksi Landa Sebagian Aceh Hingga Tiga Hari Kedepan, Suhu Capai 33 Derajat Celcius
Suhu 50 derajat Celcius pertama tahun 2022 di Irak dan Iran.
Sangat panas juga ditemukan di Asia Tengah dengan 41,8 derajat Celcius di Turkmenistan dan Uzbekistan serta Kazakhstan 40,4 derajat Celcius.(*)