Penjualan Daster Tembus ke Pasar Internasional

BANDA ACEH - Usaha daster yang digeluti oleh putra asal Aceh, Yopie Mundhiri SE selaku Owner Gram Fashion kini sudah tembus ke pasar internasional seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Brazil.

Pembelian tertinggi berasal dari Malaysia dan Singapura.

“Saat ini pun reseller juga sudah masuk dari Singapura dan Malaysia.

Selain di luar negeri, reseller kita juga tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua,” kata Yoppie kepada Serambi beberapa waktu lalu.

Ia menyebutkan, kini total omzet yang diperolehnya mulai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar per bulan.

Sementara pada awal ia memulai usaha ini yaitu ketika awal-awal Covid-19 terjadi di Indonesia, ia berhasil meraup omzet Rp 80 juta/bulan.

Selain penjualan yang dilakukan melalui Shopee, ia juga membuka dua toko offline di Depok dan Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Bangkitkan Fashion Aceh, Desainer Lokal Gelar Peragaan Busana di Meuligoe Gubernur

Baca juga: 10 Desainer Aceh Berkompetisi dalam Islamic Fashion Festival, Tampilkan Karya Motif Khas Aceh

Menurutnya, produk daster yang dijualnya ini lebih mengutamakan kualitas, bahan dan jahitan rapi sehingga dapat diterima dengan baik oleh pelanggan hingga ke pasar internasional.

Yopie pun menginovasi daster tersebut dengan menambah kantong di setiap produknya, namun harga yang ditawarkan merupakan harga tidak berkantong.

“Jadi semua produks kita sekarang ada kantongnya, tapi harganya tidak berkantong,” sebutnya.

Berbagai daster yang dihasilkan yaitu ada yang untuk busui, nonbusui, daster rempel selutut, daster rempel sematakaki, kimono, piyama resleting lengan pendek, piyama hotpants, daster busui kantong sematakaki, non busui kantong sematakaki.

Harga yang ditawarkan tiap daster ini pun terjangkau. (una)

Baca juga: Takut Ditangkap Saat Curi Daster Hingga 50 Pcs, Sekelompok Ibu-Ibu Ini Lari Tinggalkan Motor di Toko

Baca juga: Demi Jaga Anaknya Sampai Tertidur, Pria Ini Rela Pakai Daster hingga Istri Merasa Terbantu