Kisah Pilu Bocah SD di Binjai, Tewas Usai dikeroyok Teman Kelas, Meninggal dalam Pelukan Ibunda

Diduga dikeroyok Teman Sekelas, Bocah SD di Binjai Meninggal Dunia Usai Muntah, Begini Kronologisnya

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi penganiayaan terhadap anak. 

Pengakuan Wali Kelas MIH

Setelah kasus ini mencuat ke publik, wali kelas MIH berinisial Z, angkat bicara menyoal kematian anak didiknya itu.

Z menyebut MIH telah mengidap penyakit bawaan, lantaran sering tidak masuk sekolah. Akan tetapi, ia belum tahu, penyakit apa yang diidap oleh Ikshan.

"Dia jarang masuk kelas. Kata orang tuanya, dia sakit. Asal tidak masuk sekolah, pasti alasannya karena sakit," katanya saat ditemui Tribun-medan.com di sekolah tempatnya mengajar, Jumat (10/6/2022), seperti dilansir dari pemberitaannya.

Karena sering tidak masuk, Z malah berniat baik untuk menutupi absennya.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Dicabuli Kakek Penjaga Warung, Korban Ngadu ke Neneknya Sakit di Bagian Vital

Perihal ini dilakukan agar I tidak tinggal kelas, lantaran jarang masuk.

"Kehadiran jarang masuk kelas. Di absen saya tutupin karena kasihan kan. Kalau absen terlalu banyak bisa gak naik kelas," ucapnya.

Z juga menuturkan, bahwa orang tua MIH tidak memberitahukan jika anaknya telah mengidap penyakit apa.

"Orangtuanya juga gak ada bilang sakit apa dia," ungkapnya.

Namun demikian, selama di sekolah, kata Z, MIH terbilang anak yang pendiam.

Ia memilih duduk sendiri pada bagian belakang kelas.

Dikatakannya, MIH juga jarang mengerjakan tugas yang diberikan untuk dikerjakan di rumah.

"Dia juga jarang kerjain tugas dari sekolah. Maaf cakap dia juga kurang bisa membaca. Dia anaknya polos, dan suka duduk menyendiri di belakang," ungkapnya.

Z menuturkan, MIH juga sering marah dengan murid lain, apabila diganggu.

Menurutnya, ejek-ejekan sesama murid SD itu merupakan hal lumrah, lantaran masih suka bermain.

"Dia juga diganggu terkadang marah-marah kepada teman-temannya. Ikshan malah lebih marah dari pada murid yang lain." ucapnya.

Z mengaku sering mendengar bahwa MIH sering bertengkar dengan siswa lain.

Akan tetapi, tidak sampai begitu parah perkelahiannya.

"Memang ada mukul, tapi bukan pukul pada bagian dada hanya di tangan saja. Kalau muntah tidak pernah di sekolah," jelasnya.

Tak ada pengeroyokan

Z mengaku pihak sekolah terkejut dengan adanya laporan kasus yang dialami MIH.

Apalagi, anak SD tidak seperti remaja SMA, yang berkelahi pasti menggunakan barang atau senjata tajam, sehingga membahayakan nyawanya.

"Kami juga heran, karena pengakuan dari murid-murid tidak ada yang sampai memukuli terlalu sadis. Taulah kalau anak SD bertengkar bagaimana, tidak seperti anak SMA yang sampai membawa benda tajam," jelas Zulfahmi.

Seingatnya, tidak pernah adanya perkelahian atau pengeroyokan yang dilakukan siswa lain terhadap MIH.

Baca juga: Bocah Piatu Dibully dan Diusir dari Sekolah karena Tak Punya HP, Kini Bahagia usai Banjir Bantuan

Menurutnya, setiap kali mengetahui ada siswanya yang bertengkar, mereka pasti akan mendapat hukuman.

Lalu, apabila ada yang sakit, pastinya langsung mendapat pertolongan pertama dari guru-guru yang ada.

"Biasanya kalau ada siswa yang sakit di sini langsung diberi pertolongan pertama. Jadi tidak ada sekolah yang membiarkan anak-anak sakit atau kenapa-kenapa di sekolah," ujarnya.

Disdik Binjai panggil kepala sekolah

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pembina SD Dinas Pendidikan Kota Binjai, Irwansyah mengaku sudah tahu masalah ini.

Dia pun mengaku sudah memanggil kepala sekolah, tempat MIH belajar.

Hanya saja, Disdik Kota Binjai belum bisa memastikan, apakah MIH benar meninggal karena diduga digebuki teman sekelas, atau karena hal lain.

"Kepala sekolah sudah datang. Kami sudah ketemu dengan keluarga terkait masalah ini. Kita tunggu dari kepolisian untuk mencari kebenarannya," kata Irwansyah.

Kapolres Binjai mengatensi kasus ini

SCD pun telah melaporkan kejadian yang menimpa anak laki-lakinya itu ke Polres Kota Binjai.

Saat ini, kasus diduga penganiayaan ini telah ditangani oleh Polres Binjai.

Kapolres Binjai, AKBP Ferio Santo Ginting pun mengatensi kasus tersebut.

Bahkan, ia juga sudah meyambangi kediaman MIH, untuk bertemu dengan ibu dan ayah korban.

Dalam pertemuan itu, Kapolres Binjai mencari tahu lebih lanjut kebenaran kasus ini.

Dia pun berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas, demi mencari kebenaran yang sesungguhnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika; Tribu-medan.com/Satia)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved