Video
VIDEO Inovasi Jembolang Gayo, dari Kain Sarung Menjadi Topi Etnik Bermotif Kerawang
Orang Gayo terdahulu menggunakan kain sarung sebagai pelindung kepala saat bekerja di sawah atau berkebun pada musim panas dan hujan.
Penulis: Romadani | Editor: Hari Mahardhika
Laporan Romadani | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Dataran tinggi tanah Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, memiliki banyak potensi budaya dan seni.
Baru-baru ini, muncul salah satu kerajinan tangan yang dicetus oleh Kepala Desa (Reje) Paya Tumpi Baru Idrus Syahputra, bersama warganya untuk memperbaharui penutup kepala yang dinamakan jembolang Gayo.
Penemuan karya Jembolang Gayo memiliki sejarah dan filosofi sendiri bagi Reje Paya Tumpi Baru untuk mengembangkan kembali produk budaya yang pernah ada.
Orang Gayo terdahulu menggunakan kain sarung sebagai pelindung kepala saat bekerja di sawah atau berkebun pada musim panas dan hujan.
Hai itu menjadi landasan inovasi warga Paya Tumpi Baru dalam menciptakan topi etnik Gayo dengan menambahkan motif kerawang Gayo pada bagian-bagiannya.
Kombinasi motif kerawang gayo yang diterapkan pada topi “Jembolang Reborn” ini semakin menambah kesan kemewahan dan identitas yang khas.
Pada Kamis (9/6/2022), Serambinews.com berkesempatan melihat langsung proses kreasi jembolang Gayo di salah satu rumah warga.
Tampak dua orang ibu rumah tangga sedang membordir motif kerawang Gayo menggunakan benang warna merah, kuning, putih dan hijau pada kain dasar berrwarna hitam.
Para perajin itu sibuk menyelesaikan pesanan para peminat jembolang Gayo yang berasal dari Aceh Tengah dan luar Aceh.
Saat ini, Reje Kampung Paya Tumpi Baru bersama perajin di kampungnya, mencoba melakukan inovasi dengan menggunakan bahan-bahan terkini yang lebih ringan saat dipakai dan tidak lagi diikat di kepala seperti jembolang kain sarung. (*)
Narator: Suhiya Zahrati
Video Editor: Hari Mahardhika