Berita Lhokseumawe

Tak Ada Makanan, Seorang Nenek di Lhokseumawe Ini Memilih Berpuasa, Terharu Saat Terima Bantuan

Aktivitas itu dilakukan di lokasi yang juga desa tempat tinggalnya, yakni Gampong Paya Punteuet, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Nek Manfarisah 

Aktivitas itu dilakukan di lokasi yang juga desa tempat tinggalnya, yakni Gampong Paya Punteuet, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Perempuan berusia 70 tahun ini bernama Manfarisah atau juga biasa disapa Nek Manfarisah. 

Ia tampak tersenyum sambil memotong beberapa jenis buah kecil-kecil untuk membuat rujak di tempatnya berjualan. 

Kemudian ia mencampur buah lengkap dengan saus kacang.

Aktivitas itu dilakukan di lokasi yang juga desa tempat tinggalnya, yakni Gampong Paya Punteuet, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Begitulah aktivitasnya dan suasana saat ditemui tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lhokseumawe dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lhokseumawe Kamis, 9 Juni 2022.

Baca juga: ACT Lhokseumawe Beri Layanan Kesehatan Gratis di Dayah Babussalam Al-Aziziyah

Ia sedang menyiapkan rujak untuk pelanggannya. Ia mempersilahkan tim ACT dan MRI duduk.

Di tempat usahanya itu, nenek ini juga menyediakan kursi dan meja kayu tempat para pelanggan menikmati rujak racikannya.

Nek Manfarisah mengaku sudah 20 tahun lebih berjualan di desa tempatnya tinggalnya itu. 

Adapun tujuan kedatangan ACT Lhokseumawe dan MRI menemui Nek Manfarisah untuk mengantarkan paket pangan amanah dari dermawan.

"Isinya ada beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur," demikian isi siaran pers ACT dan MRI Lhokseumawe yang dikirim kepada Serambinews.com, Sabtu (11/6/2022). 

Baca juga: ACT Aceh - MRI Salurkan 50 Sapi Qurban di Banda Aceh dan Aceh Besar, Sumbangan Masyarakat Turki

Disebutkan saat itu, mata Nek Manfarisah tampak berkaca-kaca.

Ia terlihat lemah saat menerima bungkusan kotak berisi kebutuhan sehari-hari yang kira-kira cukup untuk beberapa hari ke depan itu. 

Dalam usia senjanya, Nek Manfarisah kepada Tim ACT dan MRI mengaku tak bisa hanya duduk menanti uluran tangan orang lain.

Meski diakuinya di balik perjuangannya menyambung hidup, terkadang tak ada makanan untuk dinikmati setiap hari, sehingga ia pun mengaku kerap makan ubi dan pisang rebus.

Bahkan saat didatangi tim ACT Lhokseumawe, Nek Manfarisah, mengaku sedang berpuasa.

Baca juga: ACT Lhokseumawe Gelar Pelayanan Kesehatan Gratis di Simpang Mamplam, Bireuen 

“Dari kemarin dan hari ini saya berpuasa. Mau gimana, tidak ada makanan, lebih baik puasa. Kan berpahala, insya Allah,” ujarnya. 

Nek Manfarisah mengatakan menjual rujak bukan satu-satunya pekerjaan yang dilakoninya.

Pagi-pagi ia mengaku mengayuh sepeda bututnya sejauh 5 kilometer menuju TK untuk membersihkan sekolah itu. 

Dari pekerjaannya itu, ia menyebut memperoleh penghasilan Rp 300 ribu per bulan. 

Usai menyapu ia lanjut mendayung sepeda ke rumah salah satu warga di desanya tinggal untuk menyuci pakaian.

Begitulah aktivitas sehari-hari Nek Manfarisah. 

Juga bantu warga lainnya

Bukan hanya untuk Nek Manfarisah, ACT Lhokseumawe, keesokannya atau Jumat, 10 Juni 2022, juga mendistribusikan bantuan pangan ke Aceh Utara. 

Salah satu penerimanya, Yusri Ismail.

Saat menerima paket bantuan pangan, mata pria usia 60 tahun ini juga tampak berkaca, sambil tangannya mengelus-elus kotak bantuan itu.

Beberapa kali menghela dan mengatur ritme nafas agar lebih tenang.

Yusri Ismail sudah 40 tahun menjalankan aktivitasnya sebagai tukang service barang elektronik. 

Meski matanya kini sudah rabun, ayah tiga anak ini masih tetap bertahan dengan pekerjaannya itu demi menafkahi keluarga dan pendidikan anak-anaknya. 

“Penghasilan saya tidak menentu. Tapi biaya pendidikan anak-anak saya di bangku sekolah tak bisa ditunda,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Program ACT Lhokseumawe, Asmuniadi, menyampaikan penyaluran paket pangan untuk lansia ini dilaksanakan oleh ACT Lhokseumawe

Program ini dilaksanakan di Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, dan akan terus berlanjut ke kabupaten/kota lainnya di Aceh.

"Nek Manfarisah dan Pak Yusri hanya dua kisah di antara banyak kisah yang ditemukan tim ACT beserta MRI. Alhamdulillah dalam pekan ini sudah puluhan lansia menerima paket pangan.

Mudah-mudahan semakin banyak dermawan ikut program kemanusiaan bersama ACT Lhokseumawe.

Insya Allah semakin banyak pula penerima manfaatnya. Bismillah,” tutup Asmuniadi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved