Invasi Rusia ke Ukraina

Kagumi Tsar Pyotr yang Agung, Putin Akhirnya Akui Invasi ke Ukraina Bawa Misi Perampasan Wilayah

Ketika Putin memberi kuliah tentang tsar di abad ke-18 kepada para wirausahawan muda, rangkaian kata-kata muncul di belakang mereka: 'masa depan', 'pe

Editor: Ansari Hasyim
Anatolii STEPANOV / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022. 

Komentar Putin juga membuat marah negara-negara Baltik.

Kementerian Luar Negeri Estonia memanggil duta besar Rusia untuk mengecam acuannya kepada serangan Pyotr Agung ke Narva, sekarang di Estonia, saat Rusia merebut kembali dan memperkuat wilayahnya.

Namun, Putin menggunakan sejarah secara selektif.

Pyotr Agung, meskipun seorang otokrat yang bengis sekaligus pengagum ide-ide, sains, dan budaya Barat.

Dia membangun St Petersburg sebagai "jendela ke Eropa" dan berkeliling di benua itu, haus akan pengetahuan untuk mendorong Rusia menuju modernitas.

Pemerintahan Putin yang semakin represif perlahan-lahan menutup jendela ke Barat; perang ke Ukraina telah menyegelnya.

Bayangan pemimpin Rusia berkeliling ke Belanda atau Greenwich untuk mencari ide dan inspirasi, seperti yang pernah dilakukan oleh sang Tsar, sekarang tampaknya mustahil.

Ketika Putin memberi kuliah tentang tsar di abad ke-18 kepada para wirausahawan muda, rangkaian kata-kata muncul di belakang mereka: 'masa depan', 'percaya diri', 'kemenangan'.

Rusia bertekad untuk menunjukkan pembangkangan di hadapan kecaman dan

sanksi dari Barat, dan Putin sendiri jelas-jelas tampak santai alih-alih terpojok.(*)

Berita ini sudah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Tiga Bulan Lebih Invasi Ukraina, Putin Akhirnya Mengakui Operasi di Ukraina adalah Perampasan Wilayah

BACA BERITA LAINNYA

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved