Berita Aceh Utara
Rumah Wakaf Masyarakat Aceh Utara untuk Palestina Hampir Rampung, Kini Tahap Interior dan Listrik
Rumah wakaf dari masyarakat Aceh Utara untuk Palestina yang dibangun oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT), selaku pengelola program Wakaf Rumah Palestina
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Rumah wakaf dari masyarakat Aceh Utara untuk Palestina yang dibangun oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT), selaku pengelola program Wakaf Rumah Palestina
SERAMBINEWS.COM - Pembangunan rumah wakaf dari masyarakat Aceh Utara untuk warga Palestina hampir rampung.
Hingga awal Maret 2022, proses pembangunan rumah wakaf ini sudah mencapai 60 persen.
Kini, proses pembangunannya sudah memasuki tahap interior dan pemasangan listrik.
Rumah wakaf dari masyarakat Aceh Utara untuk Palestina yang dibangun oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT), selaku pengelola program Wakaf Rumah Palestina (WRP), berlokasi di Jorn Al-Nazalowa, Jabalia, Gaza Utara, Palestina.
Kepala Cabang ACT Cabang Lhokseumawe Thariq Farline menyampaikan, pembangunan rumah ini sudah berjalan sejak akhir tahun 2021.
Adapun tujuan diselenggarakannya progam tersebut ialah untuk membangun komplek hunian yang layak dan aman bagi warga Palestina.
“Di sana penghuni dapat menikmati berbagai fasilitas di WRP secara gratis.
Seperti air bersih dan listrik,” ujar Thariq dalam keterangan tertulisnya yang diterima Serambinews.com, Senin, (13/6/2022).
Baca juga: ACT Lhokseumawe Beri Layanan Kesehatan Gratis di Dayah Babussalam Al-Aziziyah
Thariq juga menjelaskan gambaran bentuk bangunan rumah wakaf bagi warga Palestina yang sedang mereka bangun.
Rumah tersebut, katanya, terdiri dari beberapa gedung dengan luas masing-masing mencapai 317 meter persegi.
Setiap gedung memiliki 20 unit flat. Masing-masing unitnya akan terdiri dari satu kamar tidur utama, satu kamar anak, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, dapur, dan ruang makan.

Lebih lanjut Thariq menjelaskan, pembangunan WRP berasal dari hasil donasi kolektif para donatur.
Rumah wakaf tersebut nantinya akan dihuni oleh keluarga prasejahtera dan keluarga Gaza yang kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel pada Mei 2021 lalu.
Thariq juga mengapresiasi tindakan pemerintah serta masyarakat Kabupaten Aceh Utara yang telah sangat dermawan dalam membantu rakyat Palestina.
Sebab dari hasil donasi yang dikumpulkan sejak tahun 2021 itu, rumah wakaf untuk warga Palestina tersebut kini dapat berdiri kokoh.
Baca juga: VIDEO ACT Cabang Subulussalam Salurkan Bantuan Dari Masyarakat Barsela Untuk Palestina
Baca juga: MRI Trumon Raya Bersama ACT Subulussalam Cek Kesehatan dan Bagi Takjil untuk Jamaah Sulok
“Insya Allah akan menjadi pahala jariah bagi para dermawan,” terangnya.
Ia pun kembali mengajak masyarakat Aceh membantu rakyat Palestina dengan menyalurkan kepeduliannya melalui rekening BSI 722 005 7229 atau Bank Aceh 030 01 080000 052 atas nama Aksi Cepat Tanggap.
"Konfirmasi donasi dapat melalui whatsapp 082267191618 atau akun instagram @act_lhokseumawe," ujar Thariq.
Ia menambahkan, penggusuran rumah rakyat Palestina terus menerus terjadi.
Dikatakan Thariq, sebanyak 1.200 warga Palestina yang tinggal di wilayah Masafer Yatta, di dekat Hebron, Tepi Barat, bersiap menghadapi penggusuran paksa oleh zionis Israel.
Ancaman penggusuran ini muncul setelah pengadilan tinggi Israel menyatakan warga Palestina tidak memiliki hak atas wilayah Masafer Yatta, dan akan menjadikan area seluas 3.000 hektare tersebut sebagai zona latihan militer Israel.
"Bila hal ini terjadi, ini akan menjadi salah satu pengusiran paksa terbesar sejak okupasi Israel di Tepi Barat pada tahun 1967," imbuh Thariq.
"Warga Palestina pun menolak tegas penggusuran ini, karena mereka telah tinggal secara permanen di Masafer Yatta jauh sebelum okupasi Israel dimulai," pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI