Berita Aceh Utara
HIPMI Aceh Utara Temui Ketua DPRA, Dukungan Perbankan Masih Setengah Hati ke Pengusaha Lokal
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh Utara melakukan silaturahmi dan Audiensi dengan Ketua DPRA.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: M Nur Pakar
Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh Utara melakukan silaturahmi dan Audiensi dengan Ketua DPRA.
Audiensi HIPMI dalam rangka menyampaikan hambatan dan tantangan pengusaha muda Aceh.
Hal itu mengingat peran pengusaha sangat berpengaruh bagi keberlanjutan pereekonomian daerah ini.
Ketua BPC Hipmi Aceh Utara, Mahyiddin kepada Serambinews.com, Selasa (14/6/2022) mengungkapkan kebangkitan pengusaha muda menjadi energi dan semangat baru bagi anak-anak Aceh.
“Ini momen yang sangat luar biasa, Ketua DPRA sangat mendukung kebangkitan pengusaha muda Aceh," ujarnya.
"Sebaai energi baru untuk kami anak-anak muda Aceh," jelasnya.
"Kemudian Kehadiran Hipmi Aceh Utara disambut baik oleh Ketua DPRA Saiful Bahri (Pon Yahya),” kata Mahyiddin.
Baca juga: Mengenal Sosok Teuku Syahrul, Saudagar Aceh Pendiri Anteve yang Ikut Membidani Berdirinya Hipmi
Dimana sambungnya, pengurus BPC Hipmi Aceh Utara meminta Ketua DPRA untuk mengingatkan Lembaga Keuangan yang ada di Aceh untuk lebih mendukung pengusaha lokal.
Khususnya, dalam mengakses berbagai pembiayaan .
“Kita melihat perbankan di Aceh tidak proaktif dalam mendukung pengusaha lokal untuk mengakses pembiayaan," tambahnya.
"Apalagi, pada tahun 2022 ini Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Aceh mencapai 2,4 triliun," ungkapnya.
"Namun masih minim sosialisasi," jelasnya.
"Padahal akses modal seperti ini sangat membantu masyarakat terutama pemuda dalam menggerakkan roda usahanya,” ungkap Mahyiddin kepada Pon Yahya.
Baca juga: Wabup Hadiri HUT HIPMI ke 50 di Jakarta, Begini Kata Orang Nomor Dua di Pijay
Hal lain yang menjadi sorotan HIPMI adalah keterlibatan pengusaha muda lokal dalam proyek - proyek nasional di Aceh.
“Kami pikir keterlibatan pengusaha muda lokal ini perlu menjadi perhatian khusus demi keberlanjutan dunia usaha di aceh,” pungkasnya.(*)