Berita Aceh Tamiang
Bangunan di Lokasi Jembatan Krueng Tamiang tidak Diganti Rugi, Karena Dibangun di Atas Tanah Negara
Jembatan Krueng Tamiang atau yang disebut masyarakat sebagai jembatan kembar Kota Kualasimpang akan mulai dibangun tahun ini.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang akan langsung memulai tahapan pembangunan jembatan Krueng Tamiang pada Jumat (17/6/2022) ini.
Tahapan ini dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat yang masih mendirikan bangunan di atas lahan proyek jembatan.
“Masih ada, tapi tidak banyak. Umumnya kios jualan makanan ringan,” kata Bupati Aceh Tamiang, Mursil saat menerima presesntasi pembangunan jembatan Krueng Tamiang oleh BPJN Aceh, Kamis (16/6/2022).
Diketahui jembatan ini berada di dua wilayah, yakni Kecamatan Kota Kualasimpang dan Kecamatan Karangbaru. Secara khusus dia meminta dua Camat di wilayah itu melakukan pendekatan kepada masyarakat.
“Yang perlu diberitahu, ini tidak ada ganti rugi. Karena ini tanah negara, kalau kita kasih ganti rugi justru jadi masalah,” kata Mursil.
Mursil berahap sosialisasi dan pengosongan bisa dilakukan dalam 30 hari. “Kita sepakat 17 Juli sudah beres ya, biar bisa segera dibangun,” ujarnya.
Mursil mengaku berat menertibkan bangunan di lokasi itu. Namun atas pertimbangan kebutuhan yang lebih besar, penertiban ini terpaksa dilakukan. Dia pun mengarahkan datok penghulu mendata warga yang terimbas untuk direlokasi ke kios yang sudah dibangun. “Coba tawarkan ke kios, kalau memang mau jualan di situ, kita pindahkan,” ujarnya.
Diketahui jembatan Krueng Tamiang atau yang disebut masyarakat sebagai jembatan kembar Kota Kualasimpang akan mulai dibangun tahun ini.
Rencana ini diungkapkan dalam rapat monitoring dan evaluasi Pemkab Aceh Tamiang dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Kamis (16/6/2022).
Dalam rapat ini pihak konsultan mempresentasikan DED jembatan baru yang akan dibangun di sebelah jembatan lama (eksisting). Konsep pembangunan akan disesuaikan dengan eksisting, mulai dari ketinggian hingga panjang jembatan.
Dijelaskan pula panjang jembatan ini mencapai 230 meter. “Sebenarnya tahun 2021 program ini sudah mendapat lampu hijau, makanya tahun 2022 kami usulkan kembali, karena kalau dimulai 2023 akan mepet sekali pelaksanaannya,” kata Kepala BPJN Aceh, Bowo Sujiatmanto.
Diungkapkan saat ini proyek pembangunan masih tahap tender, namun ada keyakinan pembangunan jembatan sudah bisa dimulai Juli 2022. Tahap awal, pembangunan di tahun ini akan diarahkan pada abutmen dan ditargetkan pengerjaan 100 persen bisa tuntas tahun depan.
Bupati Aceh Tamiang Mursil yang memimpin rapat ini sangat antusias dan menilai pembangunan jembatan Krueng Tamiang sudah sesuai visi misinya mengenai pembenahan Kota Kualasimpang. Keberadaan jembatan baru ini dinilainya tidak hanya menjadi solusi kepadatan arus kendaraan, tapi juga membantu percepatan perekonomian Aceh.
“Ini jalur logistik atau urat nadinya lintas timur, nanti komoditas perekonomian dari jalur ini akan semakin mudah melakukan aktivitas,” kata Mursil.
Dalam kesempatan itu, Mursil meminta BPJN Aceh juga meninjau ulang rekayasa lalu lintas demi kelancaran kendaraan.(*)
Baca juga: Jembatan Krueng Tamiang Dibangun Tahun Ini