Info Kesehatan
Penderita TBC di Aceh Terus Meningkat
Di Aceh nomor 1 yang paling banyak itu di Aceh Utara, masih bertahan kalau saya pantau dari 2019 sampai 2020. Itu masih terus bertahan kasus TBC-nya
"Kematian di Aceh karena TBC mencapai 276 kasus pada 2021, atau 5:100.000 penduduk. Angka ini meningkat drastis dari yang sebelumnya dilaporkan hanya 1:100.000"
SERAMBINEWS.COM - TUBERKULOSIS alias TBC merupakan salah satu penyakit menular mematikan di dunia yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Estimasi secara global sebanyak 9.960.000 kasus. Terdiri dari 6.170.000 kasus pasien laki-laki dan 3.790.000 kasus pasien perempuan.
Indonesia sendiri sebagaimana data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun, atau setara dengan 11 kematian per jam.
Sebanyak 91 % kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya. Dari 34 provinsi di Indonesia, kasus terbesar terjadi di provinsi Jawa Barat, disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara.
Baca juga: Angka TBC di Pidie Capai 243 Orang, Dinkes Salurkan Makanan Bergizi untuk 7 Penderita TBC di Batee
Lalu bagaimana dengan Aceh?
Meski kasus yang terjadi di provinsi ini tidak termasuk dalam 10 besar secara nasional, tetapi trend yang terjadi semakin mengkhawatirkan, dimana setiap tahun terus terjadi peningkatan kasus.
“Aceh tidak termasuk 10 besar, tapi hampir mendekati peringkat 10 besar secara nasional,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Iman Murahman.
Dokter Iman menyebutkan, tahun 2021 tercatat ada 7.170 kasus TBC di Aceh, meningkat dari tahun 2020 yang sebanyak 6.878 kasus. Sebanyak 4.578 kasus pada laki-laki, dan 2.592 kasus pada perempuan.
Sementara kasus kematian di Aceh karena TBC mencapai 276 kasus pada tahun 2021, atau 5:100.000 penduduk. “Angka ini meningkat drastis dari yang sebelumnya dilaporkan hanya 1:100.000 penduduk,” ungkap dr Iman.
Menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Dr dr Budi Yanti Sp P (K) FAPSR, kasus TBC di Aceh berada di urutan 12 secara nasional. Terbanyak di Kabupaten Aceh Utara.
“Di Aceh nomor 1 yang paling banyak itu di Aceh Utara, masih bertahan kalau saya pantau dari 2019 sampai 2020. Itu masih terus bertahan kasus TBC-nya,” sebut Budi Yanti.
Baca juga: VIDEO - Dinkes Aceh Utara Klaim Ada 500 Warga yang Masih Alami Gangguan Jiwa
Sedangkan pencapaian target angka pengobatan masih di bawah 85 persen, padahal yang direkomendasikan oleh WHO dan Kemenkes mencapai 90 persen. Rendahnya target angka pengobatan itu karena minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit TB. “Maka disitulah tugas dari tenaga kesehatan untuk terus mengedukasi tentang Tuberculosis ini,” terang dokter spesialis paru ini.
Pengaruh Pola Hidup
Kepala Bidang P2P Dinkes Aceh, dr Iman Murahman menjelaskan, meningkatnya kasus TBC di Aceh disebabkan oleh tiga hal, yang secara umum berkaitan dengan lingkungan dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat.
“Ada tiga penyebab meningkatnya kasus TBC. Pertama, kuman TBC ini paling suka tinggal di tempat yang lembab. Kedua, perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat Aceh, dan ketiga adalah faktor tidak memakai masker,” jelasnya.
Penularan TBC dijelaskan Iman, terjadi melalui udara, mirip seperti penularan Covid-19. Oleh karena itu, penting menjaga sirkulasi udara dan cahaya matahari masuk dalam rumah. (*)
