Internasional

Houthi Tegaskan Anak Laki-Laki Berusia 10 Tahun Harus Ikut Perang, Anak 7 Tahun Bersihkan Senjata

Milisi Houthi yang didukung Iran secara terbuka merekrut tentara anak-anak berusia 10 tahun untuk berperang dalam perang Yaman.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang anak laki-laki dengan laras senapan serbu di bahu dan bendera dari jaketnya menunjukkan gambar seorang pemimpin Houthi. 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Milisi Houthi yang didukung Iran secara terbuka merekrut tentara anak-anak berusia 10 tahun untuk berperang dalam perang Yaman.

Rekaman video baru di media sosial menunjukkan puluhan anak-anak berseragam berdiri dalam formasi militer di sebuah kamp di Provinsi Dhamar.

Mereka menyatakan kesetiaan kepada Abdul-Malek Al-Houthi. "Prajurit Tuhan," teriak mereka. "Kami datang."

Seorang pekerja bantuan yang beroperasi di daerah utara yang terpencil menggambarkan menyaksikan anak-anak berjaga di pos pemeriksaan di sepanjang jalan.

Dilansir AFP, Jumat (17/6/2022), senapan serbu AK-47 tergantung di bahu mereka.

Yang lain dikirim ke garis depan, katanya, dan anak-anak telah kembali terluka dari pertempuran di Marib.

Baca juga: Yaman Terapkan Gencatan Senjata, Ranjau Darat Meledak, 19 Warga Sipil Tewas

Seorang pejuang garis keras Houthi mengatakan:

“Ini bukan anak-anak, mereka adalah pria sejati, yang harus membela bangsa mereka.”

Hampir 2.000 anak-anak yang direkrut milisi Houthi tewas di medan perang antara Januari 2020 sampai Mei 2021, menurut para ahli PBB.

Secara keseluruhan, PBB mengatakan lebih dari 10.200 anak telah tewas atau cacat dalam perang.

Mmeskipun tidak diketahui berapa banyak yang menjadi kombatan.

Sebuah panel ahli PBB mengatakan milisi Houthi memiliki sistem untuk mengindoktrinasi tentara anak-anak.

Baca juga: Komandan Tentara Yaman Selamat dari Serangan Bom Mobil Milisi Houthi

Termasuk penggunaan bantuan kemanusiaan untuk menekan keluarga.

Anak-anak diberitahu mereka bergabung dalam perang suci melawan orang-orang Yahudi dan Kristen.

Termasuk dengan negara-negara Arab yang telah menyerah pada pengaruh Barat.

Sedangkan anak laki-laki berusia tujuh tahun diajari membersihkan senjata dan cara menghindari roket.

Dua petani di Provinsi Amran mengatakan perwakilan milisi Houthi datang ke rumah mereka pada Mei 2022.

Kemudian, menyuruh mereka mempersiapkan anak laki-laki mereka untuk masuk kamp militer.

Baca juga: Arab Saudi Masukkan 25 Pendukung Milisi Houthi Dalam Daftar Hitam, Berkoordinasi dengan AS

Lima anak mereka yang berusia antara 11 dan 16 tahun dibawa pada akhir Mei 2022 ke pusat pelatihan di sekolah terdekat.

Seorang ayah mengatakan jika dia tidak mengirim anak-anaknya, keluarganya tidak akan lagi menerima jatah makanan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved