Pilu, Sambil Menangis Ibu 4 Anak Ini Cerita Suami Izinkannya Jadi PSK asal Utang Lunas

Kisah pilu, sambil menangis ibu empat anak ini cerita suami izinkannya menjadi pekerja seks komersial atau PSK asal utang lunas.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Kolase Serambinews / Net
Kisah pilu, sambil menangis ibu empat anak ini cerita suami izinkannya menjadi pekerja seks komersial atau PSK asal utang lunas. 

SERAMBINEWS.COM - Kisah pilu, sambil menangis ibu empat anak ini cerita suami izinkannya menjadi pekerja seks komersial atau PSK asal utang lunas.

Kisah pilu ibu empat anak jadi PSK itu terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Ia menjadi PSK lantaran harus melunasi utang modal usaha yang kini bangkrut, berikut kisah selengkapnya ibu empat anak itu.

Dikutip dari TribunJabar.id, ibu empat orang anak menceritakan kisah pilu hidupnya hingga berakhir menjadi PSK di warung-warung remang Pangandaran.

Sebut saja perempuan tersebut Ani, 26 tahun.

Ia terpaksa menjadi wanita pemuas laki-laki hidung belang untuk menghidupi keempat anaknya.

Selain menghidupi keempat anaknya, Ani juga harus melunasi utang dia dan suaminya ke rentenir.

Baca juga: Astaghfirullah! 3 Bocah di Sukabumi Kecanduan PSK, Nekat Curi Uang Puluhan Juta Sewa Cewek Open BO

Masa kecil

Sejak kecil, ayah Ani meninggal dunia dan ibunya memutuskan menikah lagi.

Hubungannya dengan ayah tirinya terbilang kurang baik.

Bahkan, kehidupan keluarganya nyaris berantakan setelah ibunya pergi merantau menjadi TKI di Taiwan.

Ani menikah muda dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak.

Ia kemudian menikah lagi dengan suami kedua pada 2017 dan dikarunia tiga anak sehingga anaknya menjadi empat.

Ia dan suaminya pernah merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bekerja menjadi tukang servis sofa.

Selama di Kupang, usaha yang ia geluti bersama sang suami terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.

"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar," ucap Ani, seperti dikutip Tribun Jabar, Rabu (15/6/2022).

"Namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," tambahnya.

Baca juga: PSK yang Dikencaninya Berteriak, Pria Hidung Belang di Kota Jogja Pilih Lari Tanpa Busana

Utang ke rentenir

Akhirnya mereka memutuskan pulang ke tempat orangtua Ani di daerah Jawa Tengah. Suaminya sendiri orang Jawa Timur.

Selama tinggal di kampung halamannya, sang suami menganggur karena tidak punya keahlian lain selain menjadi tukang servis sofa.

"Suami saya tidak bekerja (menganggur) selama setahun karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain servis sofa," ujarnya.

Untuk modal usaha, Ani meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.

"Saya meminjam uang untuk modal usaha ke enam orang, ke rentenir dengan jumlah puluhan juta rupiah," ucap dia.

"Modal usaha untuk buka usaha servis sofa dan sisanya untuk saya jualan sayur keliling," tambahnya.

Namun, usaha yang mereka jalankan tidak berjalan mulus.

Usaha suaminya sepi pelanggan.

Usaha yang ditekuni Ani menjual sayur keliling pun tidak laku hingga banyak sayuran sering busuk.

Sementara itu, setiap hari para penagih utang terus berdatangan.

Ia pun bingung cara menutupnya karena usaha dia dan suaminya bangkrut.

Tidak sedikit, para penagih utang atau rentenir datang dan memaki-maki Ani dengan bahasa kotor.

Hal ini karena tidak bisa membayar utang.

"Saya dimaki-maki sama rentenir dengan kata-kata kasar dan sering diancam," ucapnya.

Baca juga: Kisah Ibu Muda 4 Anak Jadi PSK Demi Bayar Hutang, Dapat Izin dari Suaminya yang Pengangguran

Suami tak bertanggung jawab

Ani merasa kebingungan, suaminya tidak mau bertanggung jawab atas utangnya.

Semua tagihan diserahkan kepada Ani sendirian.

Di tengah rasa lelahnya menjalani semua nasib, ia memberanikan diri menjadi wanita penghibur di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.

Ia telah meminta izin kepada suaminya dan suaminya pun mengizinkan Ani menjadi wanita penghibur.

Dengan catatan utangnya bisa lunas.

"Silakan kamu cari duit buat lunasin utang. Mau jadi PSK juga ya enggak apa-apa," ucap Ani menirukan ucapan suaminya.

"Yang penting utangnya lunas dan setelah utang lunas, kamu boleh kembali lagi," tambahnya.

Baca juga: Orangtua Kecarian Sebab Tak Pulang, 2 Gadis Belia Ini Tau-Tau Sudah Jadi PSK, Awalnya ke Pasar Malam

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya, Ani merasa sakit hati.

Ia sedih karena suaminya tega mengizinkan istrinya menjadi wanita penghibur.

"Mana ada suami orang lain yang tega melihat istrinya dengan laki-laki lain," ucapnya sambil meneteskan air mata sedihnya.

"Tapi suamiku malah mengizinkan aku menjual diri demi membayar utangnya," tambahnya.

Padahal, uang yang dipinjam dipakai buat suami buka usaha servis sofa dan jualan sayur keliling.

"Bukannya mengusahakan istri, justru suami bilang kepada rentenir, masalah utang itu tanggung jawab istri," kata Ani menirukan ucapan suaminya sambil menangis.

"Jadi, kalau tidak bisa bayar utang, terserah mau dipenjarakan atau apa juga saya tidak peduli," tambahnya masih menangis.

Demikian kisah pilu, sambil menangis ibu empat anak cerita suami tak tanggung jawab dan izinkannya jadi PSK asal utang lunas. Semoga jadi pelajaran bagi kita semua. (Serambinews.com/Sara Masroni)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved