Breaking News

Berita Bener Meriah

Zulyanda Ranggana, Sosok di Balik Suksesnya Tari Kolosal Pembukaan MTQ Ke-35 Aceh di Bener Meriah

Zulyanda Ranggana, pria kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 11 Agustus 1970 tersebut sudah 30 tahun terjun di dunia seni, baik sebagai penari maupun pela

Penulis: Bagus Setiawan | Editor: Mursal Ismail
Dokumentasi Pribadi            
Zulyanda Ranggana, pelatih tari kolosal saat pembukaan MTQ ke-35 di Bener Meriah, Sabtu (18/6/2022) malam. 

Zulyanda Ranggana, pria kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 11 Agustus 1970 tersebut sudah 30 tahun terjun di dunia seni, baik sebagai penari maupun pelatih. 

Laporan Bagus Setiawan | Bener Meriah 

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Perhelatan pembukaan MTQ ke-35 Aceh di Bener Meriah tergolong sukses. 

Kesuksesan ini tak terlepas dari suksesnya tari klosal yang digarap oleh Zulyanda Ranggana

Zulyanda Ranggana, pria kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 11 Agustus 1970 tersebut sudah 30 tahun terjun di dunia seni, baik sebagai penari maupun pelatih. 

"Kalau dibilang sejak kapan, sudah lama, sudah dari SMA masuk di dunia seni, dari SMA juga sudah melatih tari," kata pria yang akrab dipanggil Zul itu. 

Zulyanda Ranggana mengatakan membutuhkan waktu hampir tiga minggu untuk latihan persiapan tari kolosal itu. 

Baca juga: Wahana Permainan Anak-Anak di MTQ ke-35 Aceh di Bener Meriah Ramai Dikunjungi Warga

Dalam melatih tarian kolopsal tersebut, Zul mengaku dirinya dibantu tiga teman pelatih lainnya, yaitu Ardi Pradita SPd, Jahriandi SPd dan Usman S. 

Zul menceritakan saat menyeleksi para penari, ia benar-benar mencari sosok yang ingin belajar dan ada minat di bidang seni tari. 

"Penyeleksiannya kami cari yang betul-betul ada minat untuk seni, karena di sini juga jarang ada penari laki-laki, jadi kalau dia punya bakat dan kemauan, kami tarik. 

Pada saat seleksi, juga kami suruh untuk berjalan sembari bertepuk tangan dan menggoyangkan badan," ujarnya. 

Untuk masalah koreografi, tidak ada ketentuan atau cara bagaimana menemukan ide untuk membuat koreografi tersebut. Ia dapat menemukan ide ketika para penari sudah berlatih. 

Baca juga: Baju Anak-Anak Laris Manis di Arena MTQ ke-35 di Bener Meriah

Adapun makna dari tarian dengan tema 'serpihan tanah surga' yang ia persembahkan adalah menggambarkan para pejuang dari Tanoh Gayo. 

Menceritakan tentang legenda gajah putih yang digambarkan melalui tari Guel dan menggambarkan sosok dari pahlawan Tanoh Gayo, Datu Beru. 

Zul juga mengucapkan terima kasih dan rasa bahagianya ikut terlibat dalam memeriahkan MTQ ke-35 Aceh di Bener Meriah.  

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved