Internasional

Mahathir Mohamad Klaim Kepri Bagian dari Malaysia, Pengamat: Sudah Tidak Relevan

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan Negeri Jiran seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri) di Indonesia

Editor: bakri

Jepang menyerah setelah Amerika Serikat membombardir Hiroshima dan Nagasaki.

Kepulangan tentara Jepang memberi ruang Partai Komunis Malaysia (PKM) untuk menguasai Tanah Melayu.

Namun, pada 1948, Raja Inggris, Edward Gent, mengisyaratkan darurat di seluruh Tanah Melayu karena perlawanan mereka.

Kerajaan Britania mendeklarasikan pemerintahan darurat selama 12 tahun, mulai dari 1948 hingga 1960.

Tanggapan militer yang serius terhadap pemberontakan komunis mengarah pada rencana kemerdekaan Malaya melalui negosiasi diplomatik.

Pada 1952, Abdul Rahman Putra Al Haj membentuk Partai Perikatan dan mengobarkan semangat penduduk Melayu.

Hal ini, membuat Inggris sadar warga Tanah melayu bisa menentukan nasibnya sendiri.

Pengamat politik internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ali Muhammad, mengatakan, sejarah masa lalu tidak bisa selalu dijadikan dasar untuk mengklaim sesuatu, apalagi soal kepemilikan wilayah.

"Bila ada politikus yang mengklaim sejarah masa lalu, ya sudah tidak relevan.

Misal, dulu Riau itu bagian dari Tanah Melayu, ya betul.

Itu dulu," kata Ali Selasa (21/6/2022).

"Sekarang sudah terpisah dalam batas negara yang berbeda," ucapnya menambahkan.

Ali mengatakan berdasarkan sejarah memang tanah Melayu meliputi Riau dan Kepulauan Riau, bahkan Sumatra Barat.

Semua wilayah itu berada di bawah Kesultanan Melayu.

"Hanya saja, sejarah berubah karena kedatangan bangsa Barat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved