Berkunjung ke Makassar, Wali Nanggroe dan Kalla Grup Bahas Peluang Investasi di Aceh

Misalnya, terkait keterlibatan dalam perdamaian Aceh, namun juga mencakup aspek kehidupan yang lebih emosional lainnya.

Editor: Imran Thayib
For Serambinews.com
Wali Nanggroe, Malik Mahmud didampingi Ketua DPRA, Saiful Bahri foto bersama dengan Pimpinan Kalla Grup di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/6/2022). 

Ia menyampaikan terimakasih atas undangan dan sambutan hangat dari segenap pimpinan Kalla Grup.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Solihin Jusuf Kalla dan Manajemen Kalla yang telah mengundang dan menerima kami dengan hangat. Ini pertama kalinya saya berkunjung di kota Makassar,” ujar Pon Yaya.

Di ujung pertemuan, rombongan Aceh menerima cinderamata lukisan Kapal Pinisi yang menjadi simbol kejayaan Bugis-Makassar.

“Cinderamata ini semoga makin mengeratkan persahabatan dan kedekatan yang telah terjalin antara Bugis dan Aceh,” pungkas Solihin.

Baca juga: Sosok Haji Paduai, Kakek 90 Tahun Nikahi Gadis 28 Tahun Kakak Mantan Istrinya, Pernikahan Keempat

Baca juga: Daftar Khatib Jumat 24 Juni 2022 di Masjid Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen

Baca juga: VIRAL Pengerebekan Oknum Perwira Polri Selingkuh dengan Istri Polisi, Polda Lampung Benarkan

Baca juga: Jamaah Haji Aceh di Mekkah Mulai Terima Dana Wakaf Baitul Asyi, Ini Jumlahnya

Kunjungi Wisma Kalla

Wali Nangroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al-Haytar dan Ketua DPRA, Saiful Bahri (Pon Yaya) serta rombongan berkunjung ke Wisma Kalla di Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (22/6/2022).

Delegasi Aceh disambut hangat Direksi dan Manajemen Kalla yang dipimpin oleh President Director Kalla, Solihin Jusuf Kalla serta CEO dan COO unit bisnis Kalla.

Rombongan diterima dalam suasana khas Bugis-Makassar dengan kehadiran bosara dan kudapan khas Makassar serta makanan khas Sulawesi Selatan

Kegiatan itu berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga 12.00 siang waktu setempat.

President Director Kalla, Solihin Jusuf Kalla saat menyambut rombongan menjelaskan profil Kalla dan kedekatan dirinya dengan Pemerintah Aceh.

“Alhamdulillah, saat ini Kalla merupakan perusahaan keluarga yang telah berusia 70 tahun dan saat ini dipegang oleh generasi ketiga dari Alm Hadji Kalla dan Hj Athirah," kata Solihin dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com.

"Sejatinya hubungan kami dan Aceh sangat erat dan sebelumnya kami pernah berkontribusi membangun runway bandara Aceh saat pertama kali dibuka untuk jamaah haji dan melalui Bapak Jusuf Kalla dan Bapak Prof Hamid Awaluddin, PhD, berkontribusi pada proses perdamaian Aceh,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Prof Hamid Awaluddin yang merupakan salah satu penasihat perusahaan mengungkapkan, hubungan kedekatan dengan Aceh bersifat historis dan emosional, tidak terlepas pada proses perdamaian saja.

“Perkembangan Islam di wilayah Sulawesi Selatan dibawa oleh alim ulama dari wilayah Aceh, yaitu Datuk ri Tiro serta dalam sejarah kerajaan Aceh, terdapat 2 raja yang berasal dari suku Bugis. Belum lagi ketika kita membahas hubungan kedekatan secara perniagaan," terangnya. 

"Oleh karena itu, pertemuan ini kami harapkan semakin mendekatkan Bugis-Makassar dan Aceh khususnya pada sektor niaga dan investasi,” kata Hamid Awaluddin.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved