Berita Banda Aceh

Dari Digitalisasi Industri hingga Mencetak Santripreneur dan Yatimpreneur

Cara membimbing para pelaku usaha kecil dan menengah untuk melek digital agar mudah menembus pasar nasional dan internasional

Editor: bakri
SERAMBI/HENDR
CEO PT Trans Continent (Royal Group), H Ismail Rasyid SE, bersama Manajer Newsroom Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, tampil dalam acara SerambiPodcast yang disiarkan langsung pada Rabu (22/6/2022) malam. 

* Visi Misi Ismail Rasyid di Musprov Kadin Aceh 

Dalam konteks keacehan, Ismail Rasyid ingin mendorong dunia usaha yang aktif dalam pembangunan ekonomi Aceh yang mandiri dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Ia juga berambisi mendorong tumbuhnya ekonomi skala kecil dan menengah yang berorientasi kepada potensi komoditi keunggulan daerah.

CEO PT Trans Continent (Royal Group), H Ismail Rasyid SE, bertekad untuk memajukan dunia usaha lokal di Aceh.

Di antara langkah yang akan ditempuhnya adalah dengan cara membimbing para pelaku usaha kecil dan menengah untuk melek digital agar mudah menembus pasar nasional dan internasional.

"Misi lainnya adalah melahirkan para pengusaha dari kalangan dayah atau santri dan anak-anak yatim atau yang saya sebut Santripreneur dan Yatimpreneur," kata Ismail Rasyid saat menjadi narasumber SerambiPodcast yang disiarkan secara langsung pada Rabu (22/6/2022) pukul 20.30 WIB.

Untuk diketahui, Ismail Rasyid merupakan satu dari tiga calon ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Aceh yang maju dalam pemilihan saat Musyawarah Provinsi (Muspro) Ke-7 organisasi tersebut di Banda Aceh, 27-29 Juni mendatang.

Dalam acara yang dipandu Manajer Newsroom Serambi Indonesia Bukhari M Ali, Ismail Rasyid banyak bercerita tentang kondisi dunia usaha lokal dan peluang ekspor komoditas Aceh yang menjadi bagian penting dalam visi misinya sebagai calon ketua Kadin Aceh.

Menurut Ismail Rasyid, Aceh memiliki potensi alam dan komoditas yang sangat melimpah dan berpeluang besar untuk diekspor ke pasar internasional.

Baca juga: Ismail Rasyid; Kadin dan Masa Depan Perekonomian Aceh

Baca juga: Ismail Rasyid Penuhi Syarat Jadi Calon Ketua Kadin Aceh

Sayangnya, kata Ismail Rasyid, belum terlihat adanya industri yang mampu mengolah komoditas tersebut untuk mendapatkan nilai tambah bagi Tanoh Rencong.

“Sebenarnya Kadin ini idealnya lebih cenderung kepada pengembangan bisnis yang berkaitan dengan dunia swasta.

Memang Kadin mitra pemerintah, tapi harus memahami apa program pemerintah yang bisa disinergikan dalam konteks dunia usaha,” ungkap dia.

Selama ini, sebut Ismail Rasyid, dunia usaha dan pemerintah seperti jalan sendiri-sendiri.

Menurutnya, banyak pelabuhan besar di Aceh tak difungsikan dengan maksimal.

Bahkan, Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, hanya menjadi pelabuhan pemasukan barang domestik dari Jakarta ke Aceh, sedangkan barang lokal ke luar Aceh tidak ada.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved