Berita Banda Aceh

Dari Digitalisasi Industri hingga Mencetak Santripreneur dan Yatimpreneur

Cara membimbing para pelaku usaha kecil dan menengah untuk melek digital agar mudah menembus pasar nasional dan internasional

Editor: bakri
SERAMBI/HENDR
CEO PT Trans Continent (Royal Group), H Ismail Rasyid SE, bersama Manajer Newsroom Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, tampil dalam acara SerambiPodcast yang disiarkan langsung pada Rabu (22/6/2022) malam. 

“Selama ini kita memakai pelabuhan-pelabuhan di luar Aceh untuk melakukan ekspor.

Demikian juga prosesing yang ada di Aceh belum dilakukan secara maksimal atau mengarah ke industri.

Kondisi ini saya lihat menjadi satu challenge (tantangan) untuk mengerakkan ke arah yang lebih baik,” ujarnya “Salah satunya kopi.

Prosesing yang dilakukan di Aceh sangat kecil, hanya untuk kebutuhan warung kopi yang ada di Aceh.

Namun, untuk kebutuhan ekspor kita tidak dilakukan apapun.

Hanya diambil dari petani, kemudian dikupas, langsung diekspor ke luar negeri,” tambah pria kelahiran 3 Juli 1968 ini.

Melihat problematika tersebut, Ismail Rasyid dalam suksesi Musprov Kadin Aceh kali ini mengusung visi misi yang sama dengan semangat Kadin pusat.

Dalam konteks keacehan, Ismail Rasyid ingin mendorong dunia usaha yang aktif dalam pembangunan ekonomi Aceh yang mandiri dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Ia juga berambisi mendorong tumbuhnya ekonomi skala kecil dan menengah yang berorientasi kepada potensi komoditi keunggulan daerah.

“Jadi, setiap daerah mempunyai kekhususan, termasuk Aceh.

Namun, bagaimana sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada, perlu industrilisasi yang bisa tumbuh kembali sehingga bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat,” ucap Ismail Rasyid.

Untuk meraih cita-cita itu, tambahnya, Kadin harus dipimpin oleh figur yang memiliki kemampuan dalam dunia usaha, mudah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak--baik pemerintah maupun masyarakat--serta memiliki jaringan luas baik di dalam maupun luar negeri.

“Kadin itu rumahnya para usahawan.

Tempat mereka berdiskusi dan bertukar pikiran tentang hal-hal yang dihadapi dalam dunia usaha dan memikirkan cara memajukannya,” tutup pengusaha nasional kelahiran Matangkuli, Aceh Utara, ini.(*)

Baca juga: Ismail Rasyid Setor Dana Kontribusi Rp 500 Juta, Siap Bersaing di Musprov Kadin Aceh

Baca juga: Berkas Lengkap, Ismail Rasyid Kembalikan Formulir

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved