Berita Nasional
Anies Baswedan dan Tukang Bakso dikaitkan Sindir Megawati, Pengamat Bilang Begini
Anies Baswedan dan tukang bakso dikait-kaitkan sebagai sindiran atas pernyataan Megawati saat Rakernas II PDIP beberapa waktu lalu.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Anies Baswedan dan tukang bakso dikait-kaitkan sebagai sindiran atas pernyataan Megawati saat Rakernas II PDIP beberapa waktu lalu. Pengamat sampaikan beberapa hal.
Diketahui Anies Baswedan mengundang pedagang bakso saat Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 Formula E.
Undangan kepada tukang bakso dari Anies itu lantas ditanggapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pengamat pun beri tanggapan.
Bagaimana ihwalnya?
Dikutip dari Tribunnews.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar konferensi pers Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 Formula E, di Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2022) malam.
Baca juga: Hasan Nasbi Sesumbar Anies Baswedan Gagal Jadi Capres 2024: Boleh Taruhan Alphard
Dalam acara konferensi pers untuk Formula E ini, Gubernur Anies Baswedan mengundang pedagang bakso.
Ada tiga narasumber di sana saat itu.
Mereka yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni dan pengusaha Bakso Malang Aroma SoWan, Rully Rinaldi.
Dalam acara itu, Anies sempat ditanya wartawan apakah tindakannya mengundang Rinaldi makan malam hingga mengajak ikut konferensi pers berkaitan dengan pernyataan Megawati?
Anies sendiri tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Seperti diketahui belum lama ini, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menuai kontroversi karena mengaku tidak ingin memiliki menantu yang seperti tukang bakso.
Lantaran itulah sejumlah pihak mulai mengaitkan bahwa yang dilakukan Anies Baswedan bentuk sindiran kepada Megawati.
Benarkah demikian?
Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa memberikan analisanya.
"Saya rasa kondisi apa pun itu hari ini jangan sampai dikaitkan dengan urusan politik," ujarnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/6/2022).
"Barangkali kehadiran tukang bakso di balai kota kebetulan saja dan tidak ada kaitannya dengan pidato megawati," tambahnya.
Sikap Anies mengundang tukang bakso menurut Pengamat Sosial-Politik CISA itu karena memang sebagai bentuk apresiasinya kepada UMKM karena sudah berpartisipasi di gelaran balap mobil listrik level internasional tersebut.
"Lagipula Megawati juga tak menyindir tukang bakso, Anies juga ngundangnya karena mengapresiasi tukang bakso yang telah berpartisipasi di Formula E," kata Herry.
"Bukannya dalam event Formula E adalah upaya untuk menaikan UMKM Indonesia termasuk pedagang bakso. Jadi sepertinya ini korelasinya," tambahnya.
Ia menambahkan, semua pihak sebaiknya menahan diri dan tidak cepat terbawa emosi.
"Tidak perlu saling sindir, baik Mega dan Anies adalah putra-putri terbaik bangsa," katanya.
"Putra-putri terbaik bangsa yang punya harapan besar untuk pembangunan negara dengan cara dan ekspresi yang memiliki karakter masing-masing," pungkasnya.
Baca juga: Anies Merasa Terhormat Masuk Tiga Balon Capres Usulan Nasdem, PDIP tak Terganggu Adanya Nama Ganjar
Sekjen PDIP Sindir Anies Baswedan
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengundang tukang bakso di acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022, Jumat (24/6/2022) malam.
Hasto justru menyindir Anies terkait hal tersebut, dengan mempertanyakan kenapa baru sekarang mengundang para tukang bakso di Balai Kota DKI Jakarta.
Padahal, kata Hasto, Anies Baswedan telah menjabat sebagai Gubernur sejak tahun 2017.
"Ya seinget saya Pak Anies itu jadi Gubernur sudah sejak tahun 2018 (2017)," kata Hasto saat ditemui Tribunnews.com di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
"Jadi kenapa baru sekarang bertemu dengan para tukang bakso?" tanya lagi.
Menurut Hasto, apa yang dilakukan Anies telah mempertontonkan politik yang tidak mengakar terhadap rakyat.
"Jadi itulah sebagai contoh, ketika politik tidak mengakar sehingga terlambat bertemu dengan rakyat kecil," tambahnya.
Baca juga: Anies, “Filsafat Bukuem”, dan Feeling Politik Surya Paloh
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 di Balai Kota DKI, Jumat (24/6/2022).
Sejumlah pihak yang terlibat mendukung ajang balap mobil listrik ini diundang dalam acara ini.
Pihak yang diundang dalam acara ini adalah para sponsor, pendukung acara, hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Mereka disambut Anies di kantornya untuk makan malam bersama.
Setelah ramah tamah, Anies keluar dari kantornya untuk menyampaikan keterangan pers kepada awak media.
Saat konferensi pers, Anies mengajak dua orang untuk ikut konferensi pers.
Pertama adalah Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni.
“Hari ini juga di samping saya ada bapak sahroni yang telah menjadi ketua OC (Organizing Committee) yang telah bekerja secara luar biasa untuk eksekusi program ini,” ujar Anies di lokasi.
Baca juga: PDIP Sindir Anies Karena Undang Tukang Bakso ke Balai Kota
Anies menyampaikan, terima kasih atas kerja keras Sahroni dan tim hingga akhirnya menjalankan Formula E dengan lancar.
“Sehingga kita menyaksikan kemarin sebuah perhelatan yang membawa nama baik indonesia,” ucapnya.
Namun, yang menjadi sorotan adalah orang kedua yang diundang Anies.
Dia yakni seorang pengusaha Bakso Malang Aroma SoWan, Rully Rinaldi.
“Di samping kiri saya adalah bapak Rully renaldi. Pak Rinaldi adalah pengusaha Bakso Bakwan Aroma SoWan yang kemarin ikut juga berpartisipasi,” katanya.
Demikian terkait Anies Baswedan dan tukang bakso yang dikait-kaitkan sindir Megawati.
Pengamat Sosial-Politik CISA ajak semua pihak menahan diri untuk tidak mengait-ngaitkan semua hal dengan urusan politik. (Serambinews.com/Sara Masroni, Tribunnews.com/Malvyandie Haryadi)