Berita Lhokseumawe

Kisah Lanang 18 Tahun Kecanduan Narkoba, Kini Syiar Antinarkoba di Lhokseumawe

Lanang mengaku mulai memakai narkoba sejak 2004, mulai dari jenis yaitu putaw (Heroin), sabu, inex, ganja, termasuk minuman keras.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Lanang Wahyudi (40) berbaju hijau warga Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), kini sudah hijrah dari dunia narkoba, Minggu (26/6/2022) 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Lanang Wahyudi (40) warga Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah tersebut.

Dirinya mulai hijrah dan meninggalkan dunia narkotika awal tahun 2022. 

Ia menceritakan, ketika mengalami penyakit stroke selama satu bulan pada Desember 2021 mulai gelisah dan berpikiran tidak tenang.

Selama ini Lanang telah lama terlibat penyalahgunaan narkoba sejak 18 tahun silam. 

Jenis narkoba yang dipakai ketika itu bermacam-macam, mulai dari ganja  kerap dipakai hampir setiap hari.

Belum lagi sabu yang dipakai sejak tahun 2004 dan berhenti setelah sadar hingga masuk program Panti Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika di Kompleks YPAI Darul Mukminin Nusantara Aceh Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafii, di Gampong Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Lanang Wahyudi kepada Serambinews.com, Minggu (26/6/2022) menceritakan kilas balik suatu hari saat sudah sembuh dari penyakit stroke dirinya sempat diajak oleh Camat Banda Sakti, Heri Maulana ke Balai Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafii untuk menenangkan diri.

"Awalnya memang berat untuk hijrah dari dunia narkoba, akan tetapi semua itu butuh proses dan mulanya saat hendak masuk tarbiyah pada awal tahun 2022 untuk mengikuti pengajian itu memang saya masih memakai narkoba.

Tapi secara pelan-pelan dan sudah ikrar dari hati bahwa saya ingin bertaubat (hijrah) yang juga dibantu oleh guru untuk pendalaman ilmu agama," kisah Lanang.

Selama di sini sambungnya, Lanang benar-benar memperbaiki diri dengan cara mempelajari akidah, shalat, dan mengaji rutin setiap malam. 

"Jadi, untuk pergaulan bebas seperti yang dulu sudah tidak sempat lagi kita pikirkan," ceritanya.

Lanang menyebutkan, awal mulanya memakai narkoba pada 2004 dengan berbagai macam jenis narkotika, yaitu putaw (Heroin), sabu, inex, ganja, dan bahkan minuman keras.

Lalu kalau menggunakan ganja itu pada tahun 2000 saat masih SMA, hingga berjalannya waktu menjadi candu sabu pada 2004 ketika kuliah di Medan. "Tetapi begitu jatuh sakit stroke itu saya tidak pernah lagi menggunakan narkoba. 

Apalagi Pak Heri Camat Banda Sakti sudah mengajak saya, kalau mau taubat harus betul-betul taubat katanya. 

Maka dari itulah tergerak hati saya untuk berubah dan berhenti memakai itu," demikian Lanang.(*)

Baca juga: Aceh Tamiang akan Bekali Mantan Pencandu, Siapkan Program SDC untuk Korban Narkotika

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved