Viral Tragedi di Acara Perpisahan, Balon Gas Hidrogen Meledak sampai Lelehkan Baju dan Jilbab Siswa

Melalui keterangan video yang diunggah, insiden tersebut terjadi pada saat acara perpisahan sekolah.

"Insiden meledaknya balon berisi gas hidrogen saat perpisahan, hati-hati buat semuanya," tulis akun TikTok @des.rahma6 dikutip Serambinews.com pada Selasa (28/6/2022).

Hingga kini, video tersebut telah disaksikan lebih dari 48,8 ribu kali likes.

Di kolom komentar, pemilik akun @des.rahma6 juga membeberkan kondisi siswi perempuan yang menjadi korban ledakan balon gas hidrogen tersebut.

Sebutnya, banyak siswi perempuan yang terkena lelehan balon usai ledakan, bahkan ada siswi yang pingsan hingga mengalami robek pada baju dan jilbab yang dikenakan.

Baca juga: VIRAL Pengantin Wanita Pakai Banyak Emas di Tubuhnya di hari Pernikahan, Dapat Mahar Rp 600 Juta

"Hampir semua anak cewenya terluka kena lelehan balon ada yang sampe pingsan kebanyakan jilbab dan baju nya pada robek kena panas," katanya lagi.

Hingga kini Serambinews.com telah mencoba mengonfimasi kepada pemilik akun @des.rahma6 untuk keterangan lebih lanjut.

Di kolom komentar, ada warganet yang mengatakan jika balon gas apabila terkena hawa panas bisa mengakibatkan ledakan.

"Balon gas, kena hawa panas ya gitu bisa meledak. kyk kasus yg lagi ultah tiup lilin ada balon gas, ya meledak," komentar akun @mifta agta.

Ada pula warganet lainnya yang mengatakan jika gas hidrogen mudah terbakar daripada helium.

Begitu pula dari segi harga, gas hidrogen lebih murah daripada helium.

"Gas hidrogen lebih murah dari pada helium sebagian besar penjual balon atau jasa dekorasi pesta memakai hidrogen dibanding Helium tdk mudah terbakar," kata akun @mirchee_**.

Baca juga: Pengemis Lempar Sandal ke Pengendara Mobil Viral, Marah Tak Diberi Uang, Begini Nasibnya

Penjelasan ahli kimia

Dilansir dari Kompas.com, ahli kimia dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Chairil Anwar mengungkapkan bahwa gas yang berisi hidrogen mudah terbakar.

"Kalau gas helium tidak bisa terbakar, sepertinya diganti gas hidrogen yang mudah terbakar," ujar Chairil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020). "Sebab, gas hidrogen memiliki sifat lebih ringan dari udara sehingga balon bisa naik," lanjut dia.