DERAP NUSANTARA
Transformasi Pendidikan Siapkan SDM Unggul untuk Masa Depan
“Kita melihat bahwa peran teknologi dalam pendidikan sangat penting, namun tidak menggantikan peran SDM,”
SERAMBINEWS.COM - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20, Iwan Syahril, mengatakan transformasi pendidikan penting dalam menyiapkan SDM unggul ke masa depan.
“Sebenarnya pembelajaran telah mengalami krisis sejak sebelum pandemi COVID-19 melanda dan diperburuk dengan adanya pandemi. Namun, pandemi COVID-19 juga menghadirkan sejumlah peluang,” ujar Iwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/6/2022). Salah satu peluang tersebut, lanjut dia, adalah bagaimana pandemi mengubah perilaku, terutama dalam mengadopsi teknologi.
Baca juga: Santri Harus Manfaatkan Teknologi Pemasaran Digital
Iwan melanjutkan bahwa pada saat yang bersamaan, ada kelompok-kelompok yang tertinggal akibat kesenjangan teknologi dalam mengakses pendidikan. “Kita melihat bahwa peran teknologi dalam pendidikan sangat penting, namun tidak menggantikan peran SDM,” katanya.
Sejak awal, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Kemendikbudristek untuk memanfaatkan peran teknologi dalam memecahkan masalah akses, kualitas, dan pemerataan pendidikan kita. Maka dari itu, forum G20 EdWG 2022 ini kami adakan agar negara-negara G20 bisa bergotong royong dalam menghadapi tantangan ini secara bersama,” tambah dia.
“Sebagai salah satu agenda prioritas dalam EdWG tahun ini, Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19 menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan. Diperlukan sistem pendidikan yang mampu mewujudkan SDM yang siap memasuki dunia kerja. Persiapan ini dilakukan dengan bagaimana kita melakukan pemulihan pembelajaran,” terang Iwan.
Baca juga: Iriana Jokowi Serahkan Bantuan Kemanusiaan di Kiev
Sebelum pandemi, Indonesia sudah melakukan transformasi pembelajaran dengan mengubah Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional yang lebih berfokus pada kompetensi dasar, yakni literasi, numerasi, dan karakter. “Selain itu, Kemendikbudristek juga sudah melakukan penyederhanaan kurikulum yang terbukti memberikan dampak pembelajaran yang lebih besar bagi para peserta didik,” tambahnya.
Melalui terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kemendikbudristek berkomitmen untuk membuka peluang bagi pelajar Indonesia agar dapat terus berpartisipasi aktif dan kompetitif dalam mengenyam pendidikan tinggi.(*)
