Internasional
Khutbah Hari Arafah Diterjemahkan Dalam 14 Bahasa, Tanpa Bahasa Indonesia
Khutbah Hari Arafah pada Jumat (8/6/2022) akan diterjemahkan dalam 14 bahasa asing. Dari jumlah itu, tidak tercantum bahasa Indonesia.
SERAMBINEWS.COM, MEKKAH - Khutbah Hari Arafah pada Jumat (8/6/2022) akan diterjemahkan dalam 14 bahasa asing.
Dari jumlah itu, tidak tercantum bahasa Indonesia.
Terjemahan langsung dalam salah satu acara terpenting dalam kalender Islam, telah diperluas untuk menyampaikan pesan dan toleransi kepada khalayak seluas mungkin.
Abdulrahman Al-Sudais, Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, mengatakan Kerajaan menawarkan dukungan tak terbatas untuk pengembangan layanan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Saat terjemahan langsung khutbah Arafat memasuki tahun kelima, proyek tersebut telah diperluas untuk mencakup 14 bahasa, katanya.
Sebuah tur media dari situs terjemahan langsung di Masjid Al-Nimra pada Kamis (30/6/2022) diikuti oleh media briefing untuk proyek di markas kepresidenan.
Baca juga: Idul Adha di Indonesia 10 Juli 2022, Arab Saudi 9 Juli,Puasa Arafah Ikut Waktu Mana? Ini Jawaban UAS
Dalam pertemuan tersebut, Al-Sudais mengatakan kepemimpinan ingin menyampaikan pesan Islam tentang moderasi dan toleransi kepada dunia.
Melalui penggunaan teknologi modern untuk melayani jamaah dan pengunjung.
Terjemahan langsung khutbah Hari Arafat sebagai proyek untuk dunia, khususnya bagi jamaah ke tempat-tempat suci.
Sehingga, memungkinkan penutur non-Arab untuk mendengarkan dalam bahasa asli mereka, katanya.
Di lokasi yang sama, Nabi Muhammad membuat deklarasi tentang hak asasi manusia, ajaran Islam dan hak-hak perempuan, dan kepatuhan terhadap Sunnah.
Terjemahan tersebut bermanfaat bagi 1 juta orang di tahun pertama.
Baca juga: Keutamaan Bulan Zulhijjah, Puasa Arafah hingga Tarwiyah, Ini Jadwalnya, Lengkap dengan Niat Puasa
Kemudian, 11 juta orang di tahun kedua, 50 juta orang di tahun ketiga, 100 juta orang di tahun keempat dan akan mencapai 200 juta orang di seluruh dunia pada 2022 ini, tambahnya.
Dia mengatakan khutbah awalnya diterjemahkan ke dalam dua bahasa.
Tetapi, terus ditingkatkan menjadi lima dan kemudian, 10 bahasa.