Idul Adha 2022

Jangan Kelewatan! Puasa Tarwiyah & Arafah Jatuh Pada 8 dan 9 Juli 2022, Ini Bacaan Niatnya

Pemerintah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 1 Juli 2022, dan Idul Adha 1443 H pada 10 Juli 2022. Berikut niat dua puasa sunnah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SAFRIADI SYAHBUDDIN
Bacaan niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijjah. 

Jangan Kelewatan! Puasa Tarwiyah & Arafah Jatuh Pada 8 dan 9 Juli 2022, Ini Bacaan Niatnya

SERAMBINEWS.COM – Umat muslim jangan sampai kelewatan dengan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Menjelang Idul Adha, ada tiga puasa yang disunnahkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Puasa sunnah tersebut yakni, Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Pemerintah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 1 Juli 2022, dan Idul Adha 1443 H pada 10 Juli 2022.

Baca juga: Idul Adha di Indonesia 10 Juli 2022, Arab Saudi 9 Juli,Puasa Arafah Ikut Waktu Mana? Ini Jawaban UAS

Adapun puasa sunnah Dzulhijjah dilaksanakan mulai 1 sampai 7 Dzulhijjah atau 1 sampai 7 Juli 2022.

Sementara Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau Jumat, 8 Juli 2022.

Kemudian, Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah atau satu hari sebelum Idul Adha yakni Sabtu, 9 Juli 2022.

Berikut ini niat yang dilafalkan saat akan menjalankan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah:

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”

Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

Sementara khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:

- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
- Bertambah harta.
- Dijamin kehidupan rumah tangganya.
- Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
- Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
- Dimudahkan kematiannya.
- Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
- Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
- Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT. 

Baca juga: Keutamaan Bulan Zulhijjah, Puasa Arafah hingga Tarwiyah, Ini Jadwalnya, Lengkap dengan Niat Puasa

Ribut Perbedaan Idul Adha 2022 di Indonesia dan Arab Saudi, Ini Kata UAS

Umat muslim Indonesia mengawali bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah dengan dua perbedaan.

Sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan dalam merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Organisasi Muhammadiyah mengawali bulan Dzulhijjah 1443 H pada Kamis 30 Juni 2022, sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) pada 1 Juli 2022.

Karena itu, Muhammadiyah melaksanakan Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2022, dan NU pada 10 Juli 2022.

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi menetapkan awal Dzulhijjah pada 30 Juni 2022, yang artinya Idul Adha 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022.

Perbedaan ini kemudian menjadi perdebatan di lini media sosial, salah satunya akun TikTok @pujisantoso506 yang membandingkan perbedaan penetapan Idul Adha 1443 H di Indonesia dan Arab Saudi.

Unggahan itu pun mengundang ragam komentar dari warganet.

“Gw ikut arab, masa iya disana lebaran kita masih puasa (Dzulhijjah),”  kata seorang pengguna TikTok.

“Saya ikut rukyatul global saja, karena wukuf di Arafah hari Jumat berarti lebaran hari Sabtu,” kata Rita Yusnita.

Terkait hal ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberi penjelasan mengapa hal tersebut bisa menjadi perbedaan.

Bahkan ia mengajak umat muslim Indonesia untuk mengikuti keputusan yang ada di Indonesia.

Hal ini berawal dari satu jamaah yang bertanya kepadanya terkait perbedaan Idul Adha 1443 H di Indonesia dan Arab Saudi.

"Kita ikut Makkah apa Pekanbaru Ustadz?,” kata jamaah tersebut ke UAS.

Ustadz Abdul Somad kemudian menjawab bahwa Makkah dan Pekanbaru memiliki mathla’ sendiri.

Yang dimaksud dengan mathla’ yaitu saat terbitnya hilal di suatu wilayah (negara).

"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri,” kata UAS.

Karena itu, jelas UAS, Makkah punya syuruq sendiri, begitu pun juga Pekanbaru punya syuruq sendiri.

“Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 WIB,” ucap UAS.

Lantas, jamaah tersebut kembali menanyakan kepada UAS terkait perbedaan Arab Saudi yang lebih dahulu melaksanakan Idul Adha 1443 H daripada Indonesia.

Kemudian UAS menjawab, "waktu shalat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan tu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu".

Jamaah itu kemudian menanyakan lagi ke UAS, “Tapi kan puasa Arafah tu ikut Wuquf Ustadz?".

Mendapati pertanyaan itu, UAS kemudian meminta jamaah tersebut untuk memahami Wuquf di Arab Saudi mengikuti waktu wilayah mana.

"Wuquf ikut apa? Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa tu tanggal 9, bukan tanggal 8, bukan pulak tanggal 10,” terang UAS.

Karena itu, Ustadz Abdul Somad meminta umat muslim untuk menghargai perbedaan ini dengan mengikuti mathla' masing-masing daerah.

“Ikut mathla' daerah masing-masing" tegas UAS.

Namun apakah hal ini pernah terjadi pada zaman Salaf?

UAS pun menjawab bahwa perbedaan ini juga pernah terjadi.

"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu,” terang UAS.

“Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru" pungkasnya.

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga meminta umat muslim Indonesia bersikap dewasa dan bijak serta menghargai dalam perbedaan penentuan awal Dzulhijja 1443 H. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA IDUL ADHA 2022

IKUTI DAN BACA BERITA SERAMBINEWS.COM DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved