Kisah Santi, Ibu yang Memperjuangkan Ganja Medis untuk Obati Putrinya yang Menderita Cerebral Palsy
Kisah Santi perjuangkan ganja medis demi obat sang putri, serta perjalanan panjang harus ditempuh untuk kesembuhan buah hati pengidap cerebral palsy.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Kisah Santi perjuangkan ganja medis demi obat sang putri, serta perjalanan panjang harus ditempuh untuk kesembuhan buah hati pengidap cerebral palsy.
SERAMBINEWS.COM - Demi untuk mengobati sang putri, Santi harus menempuh jalan panjang yang tak mudah dan melelahkan.
Santi merupakan seorang ibu yang kini sedang memperjuangkan ganja medis untuk sang putrinya yang mengidap cerebral palsy.
Cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, seringkali terjadi sebelum lahir.
Gejalanya termasuk refleks berlebihan, anggota badan yang lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali, dan muncul pada anak usia dini.
Dikutip Kompas.com, sosok Santi menjadi sorotan setelah menyuarakan legalisasi ganja medis di car free day (CFD) Bundaran HI Jakarta, Minggu (26/6/2022).
Di CFD, Santi datang bersama suami dan tampak pula buah hatinya Pika (14) yang berada di kereta dorong.
Santi terlihat memegang satu papan dengan bertuliskan "TOLONG ANAKKU BUTUH GANJA MEDIS".
Santi menceritakan, awalnya ia tinggal dan bekerja di Bali.
Kemudian, saat hamil, Santi bersama suami memutuskan untuk pulang ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Jadi saya hamil posisi 7 bulan, saya pulang ke Yogya, karena cuma berdua sama suami (di Bali) tidak ada saudara," ujar Santi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (1/7/2022).
"Ini kan lahiran anak pertama agak ribet tidak ada yang membantu, ya saya pulang ke Yogja," tambahnya.
Baca juga: Pemerintah dan Ulama Mulai Pikirkan soal Ganja untuk Kesehatan, Wapres Minta MUI Buat Fatwa
Pada 25 September 2008, Santi melahirkan di Yogyakarta.
Hadirnya sang buah hati membahagiakan bagi Santi dan suami.
"Pika lahir dengan operasi caesar, dengan berat 3,4," ucapnya.