Luar Negeri
Peluru yang Tewaskan Jurnalis Wanita Shireen Abu Akleh akan Diserahkan Palestina ke Amerika Serikat
Otoritas Palestina akan menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh kepada Amerika Serikat (AS)
SERAMBINEWS.COM - Otoritas Palestina (PA) mengatakan memiliki banyak bukti Israel bertanggung jawab ata penembakan yang menewaskan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh.
Penyelidikannya sendiri menemukan bahwa dia terbunuh oleh peluru 5.56mm yang ditembakkan oleh senapan semi-otomatis Ruger Mini-14.
Otoritas Palestina akan menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh kepada Amerika Serikat (AS) untuk dilakukan penyelidikan.
Demikian disampaikan oleh Jaksa Agung PA Akram Al Khatib pada Sabtu (2/7/2022).
Wartawan Al Jazeera tersebut tewas saat meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat pada 11 Mei 2022, lalu.
Otoritas Palestina telah menolak untuk menyerahkan peluru itu kepada Israel, dengan mengatakan mereka tidak bisa mempercayai Israel untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak.
"Kami tidak akan menyerahkan peluru yang membunuh Abu Akleh kepada pendudukan, dan kami telah sepakat bahwa Amerika akan melakukan pemeriksaan forensik terhadap peluru tersebut," kata Khatib, dikutip dari CNN.
Peluru itu akan diperiksa di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Khatib mengatakan, Palestina telah menerima "jaminan" dari AS bahwa peluru itu tidak akan dikirim ke Israel.
Namun belum ada tanggapan Kedutaan Besar AS terkait hal itu.
Investigasi forensik peluru berpotensi memungkinkan penentuan resmi siapa yang membunuh Abu Akleh.
Baca juga: Pemuda Palestina Coba Panjat Pagar Perbatasan, Pasukan Israel Langsung Lepaskan Tembakan
Militer Israel mengatakan tidak diketahui pasti siapa yang melepaskan tembakan mematikan itu.
Dalam penyelidikan awal , tentara mengatakan ada kemungkinan Abu Akleh terkena baik oleh tembakan sembarangan Palestina, atau oleh penembak jitu Israel diposisikan sekitar 200 meter dalam baku tembak dengan orang-orang bersenjata Palestina.
Di sisi lain, baik Israel maupun orang lain telah memberikan bukti yang menunjukkan orang-orang Palestina bersenjata dalam garis tembak yang jelas dari Abu Akleh.
Otoritas Palestina mengatakan tidak ada militan di daerah itu dan seorang tentara Israel dengan sengaja menargetkannya.
Al Jazeera telah megutuk kematian Abu Akleh sebagai "pembunuhan terang-terangan " oleh pasukan Israel.
Setidaknya lima investigasi jurnalistik, termasuk satu oleh CNN, semuanya menunjukkan bahwa tembakan fatal itu berasal dari posisi di mana pasukan Israel diketahui berada.
Tak satu pun dari penyelidikan yang menemukan bukti militan Palestina di dekat Abu Akleh ketika dia ditembak.
Abu Akleh meliput konflik Israel-Palestina selama dua dekade, dan dicintai di seluruh wilayah karena pelaporannya yang berani.
Dia diberi pemakaman kenegaraan di markas presiden Palestina di Ramallah.
Warga Palestina bersama dengan jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan pemimpin lainnya di seluruh dunia terus menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhannya.
Baca juga: Tiga Warga Palestina Tewas dan 10 Terluka Saat Pasukan Israel Serbu Jenin
Kantor Berita Al Jazeera Terbitkan Jenis Peluru Pembunuh Shireen Abu Akleh

Kantar berita Al Jazeera, Jumat (17/6/2022) menerbitkan gambar peluru yang dikatakan membunuh jurnalisnya
Abu Akleh saat meliput operasi militer Israel di Tepi Barat bulan lalu.
Al Jazeera mengidentifikasi peluru berkalibet 5.56 mm buatan AS yang ditembakkan dari senapan M4, yang biasa digunakan oleh pasukan Israel.
Militer Israel mengatakan militan Palestina menggunakan amunisi yang sama.
Militer merilis gambar karung peluru yang dikatakan disita dalam serangan bulan lalu.
Peluru di kedua gambar tampak identik, dengan tanda hijau di ujungnya.
Al Jazeera tidak mengatakan bagaimana memperoleh gambar yang diklaim sebagai peluru, yang dipegang oleh Otoritas Palestina.
Gambar menunjukkan apa yang tampak seperti peluru bekas melengkung dalam wadah plastik bening berlabel spidol merah.
Rekonstruksi Associated Press (AP) dari penembakan tersebut mendukung keterangan saksi Palestina.
Dimana, Abu Akleh ditembak oleh pasukan Israel, tetapi tidak mencapai kesimpulan akhir.
Al Jazeera dan Otoritas Palestina menuduh Israel menargetkannya, sesuatu yang dengan tegas dibantah oleh Israel.
Militer Israel mengatakan dia tewas dalam operasi militer yang kompleks di mana pasukan terlibat baku tembak dengan militan Palestina.
Dikatakan hanya analisis balistik canggih dari peluru yang dapat menentukan apakah peluru itu ditembakkan oleh seorang tentara Israel atau seorang militan.
Otoritas Palestina (PA) mengatakan memiliki banyak bukti Israel bertanggung jawab.
DIsebutkan, Israel telah menolak untuk menyerahkan peluru itu untuk dianalisis atau bekerja sama dengan Israel dengan cara apa pun.
Penyelidikannya sendiri menemukan bahwa dia terbunuh oleh peluru 5.56mm yang ditembakkan oleh senapan semi-otomatis Ruger Mini-14.
Israel mengatakan telah mengidentifikasi senapan tentara yang bisa menembakkan peluru mematikan.
Tetapi perlu menganalisis peluru untuk mencapai kesimpulan tegas.
Itu belum memberikan rincian tentang senapan itu.
Abu Akleh, seorang wanita Palestina-Amerika berusia 51 tahun merupakan koresponden siaran yang dihormati secara luas untuk layanan berbahasa Arab Al Jazeera.
Dia telah meliput konflik Israel-Palestina selama 25 tahun lebih.(*)
Baca juga: Warga Padati Pasar Hewan Gampong Lampermai Jelang Hari Raya Idul Adha
Baca juga: Surya Paloh Usul Capres Sampaikan Visi Misi di MPR
Baca juga: Kisah Santi, Ibu yang Berjuang Melegalkan Ganja untuk Obati Putrinya yang Menderita Cerebral Palsy
Tribunnews.com: Palestina akan Serahkan Peluru yang Tewaskan Jurnalis Shireen Abu Akleh ke AS