Berita Aceh Barat
UTU Dinobatkan Sebagai PTN Satker Terbaik Se-Sumatera, Dana Insentif Rp 3,4 Miliar Dari Capaian IKU
Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, kembali mendapatkan prestasi yang membanggakan.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: M Nur Pakar
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, kembali mendapatkan prestasi yang membanggakan.
Kali ini berdasarkan prestasi yang diraih terkait pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI 2022.
UTU berhasil menempati peringkat ke-1 untuk Wilayah Sumatera dalam hal pencapaian IKU.
Namun, berada di peringkat 5 secara nasional dengan poin 41 pada kategori PTN Satker.
Atas capaian tersebut, UTU mendapat penghargaan berupa dana insentif sebesar Rp 3,4 miliar lebih.
Informasi tersebut berdasarkan salinan keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbud Ristek No 141/E/KPT/2022, tentang capaian IKU Perguruan Tinggi Negeri.
Baca juga: Sebanyak 1.171 Peserta Lulus SBMPTN di UTU, Catat Jadwal Pendaftaran Ulang
Rektor UTU Meulaboh, Dr Ishak Hasan menyampaikan syukur dan bahagia atas pencapaian luar biasa ini.
Dikatakan, telah terjadi peningkatan yang luar biasa untuk poin pencapaian IKU.
"Alhamdulillah prestasi ini patut kita syukuri, kita mampu meningkatkan poin pencapaian IKU secara keseluruhan," ujarnya.
"Mengingat usia kita yang baru 8 tahun berstatus PTN, kita berhasil meningkatkan prestasi dalam sejumlah bidang, terutama untuk Liga IKU ini," kata Dr Ishak.
Disebutkan, untuk wilayah Aceh, rangking pencapaian IKU tertinggi diraih oleh USK (kluster PTN BLU) dengan skor 43, disusul UTU (41), Universitas Samudra (22), UNIMAL (18) dan ISBI (11).
"UTU berhasil meningkatkan 7 poin pencapaian dari 2021 yang lalu sebanyak 34 poin," ungkapnya.
"Dari segi insentif, penerimaan UTU juga meningkat," tambahnya.
Baca juga: Dr Ishak Hasan Terpilih Jadi Rektor UTU, Sejumlah Tokoh Barsela Sampaikan Selamat
"Jika tahun lalu kita mendapatkan Rp 2,8 miliar, Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan Rp 3,4 miliar,” sebutnya.
Untuk diketahui, IKU merupakan salah satu kebijakan Kemendikbud Ristek, turunan dari program Kampus Merdeka yaitu mengenai Pendanaan untuk Perguruan Tinggi.
Artinya melalui proses pelaksanaan Merdeka Belajar, maka disalurkan dana insentif untuk menunjang proses tersebut.
Namun, dana insentif ini tidak serta merta akan diterima oleh semua perguruan tinggi di tanah air.
Hanya untuk PTN yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan, yakni telah mencapai Indikator Kinerja Utama atau IKU.
Terdapat 8 indikator kinerja utama sebagaimana yang termaktub dalam keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI.
Baca juga: UTU Terbaik Kedua di Aceh Terkait Pendanaan PKM Tahun 2022
Adapun delapan kriteria atau Indikator Kinerja Utama tersebut, pertama lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dan dosen berkegiatan di luar kampus.
Berikut praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja Dosen digunakan oleh masyarakat dan program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia.
Kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta terakhir program studi berstandar Internasional.
Indikator-indikator ini kemudian menjadi standar, sebab perguruan tinggi yang mampu memenuhinya akan mendapat predikat sebagai perguruan tinggi terbaik.
Selain itu akan berpeluang untuk mendapatkan persentase pemberian BOPTN yang lebih besar dibanding perguruan tinggi yang belum mencapai IKU.
Sebagai bonus tambahan, Kemendikbud pada 2021 mengalokasikan bonus insentif tambahan bagi perguruan tinggi yang sukses menembus 8 IKU tersebut sebesar Rp 500 miliar.
"Dana ini tentunya bisa dipergunakan pihak kampus untuk memperbaiki sistem, infrastruktur, dana penelitian, dan sebagainya," ujarnya.(*)