Breaking News

Laporan Haji 2022

Menag Yaqut Tiba di Tanah Suci, Minta Jamaah Haji Jaga Kesehatan Jelang Wukuf di Arafah

Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar para jemaah haji menjaga kesehatan menjelang fase puncak wukuf di Padang Arafah serta Mabit di Muzdalifah dan Mina

Editor: Faisal Zamzami
Dok. kementerian Agama
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada Senin (4/7/2022) pukul 01.09 waktu Arab Saudi. 

"Semoga kebahagiaan ini bertahan hingga semua pulang. Saya melihat pelayanannya pun sangat baik," tuturnya.

Diketahui penerbangan jemaah haji Indonesia untuk kuota reguler sudah berakhir.

Kloter 43 Embarkasi Solo (SOC) 43 yang mendarat Minggu, 3 Juli 2022 siang, menandai berakhirnya fase kedatangan.

Total ada 92.668 jemaah haji Indonesia reguler yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci, sejak 4 Juni sampai 3 Juli 2022.

Baca juga: Waktu Wukuf Jatuh Hari Jumat, 240 Jamaah Haji Indonesia akan Jalani Safari Wukuf

240 Jemaah Haji Indonesia akan Jalani Safari Wukuf

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak 240 jemaah Indonesia tercatat bakal melaksanakan wukuf lewat cara safari wukuf, berdasarkan data Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah, hingga Sabtu (2/7/2022).

Safari wukuf adalah berwukuf di dalam ambulans atau kendaraan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Budi Sylvana, di Mekkah, mengatakan, data ini merupakan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 jemaah dengan risiko tinggi.

"Kondisi kesehatan 240 jemaah haji tersebut tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri," kata Budi, Sabtu (1/7/2022).

Menurut Budi, angka 240 orang jemaah itu sifatnya masih bisa berubah.

Sehari sebelum wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022 akan ditentukan lagi, siapa saja yang benar-benar akan di-safariwukufkan.

"Calon haji terus dimonitor ulang. Mudah-mudahan angka 240 ini tidak bertambah," harap Budi.

Masa evaluasi kesehatan mereka harus selesai sebelum 9 Dzulhijjah, atau Jumat (8/7/2022) mendatang.

Budi mengatakan saat ini mayoritas calon haji risiko tinggi memiliki penyakit komorbid hipertensi.

Ada juga yang memiliki kardiovaskular atau gangguan jantung.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved