Info Subulussalam
Temui Wamen ATR RI, Sairun Laporkan Mafia Tanah dan Minta BPN Kota Subulussalam Didefinitifkan
Permintaan itu disampaikan Sairun saat bertemu Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Raja Juli Antoni di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Permintaan itu disampaikan Sairun saat bertemu Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Raja Juli Antoni di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Pelaksana tugas atau Plt Asisten I Setdako Subulussalam, Sairun meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Subulussalam segera didefinitifkan.
Permintaan itu disampaikan Sairun saat bertemu Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Raja Juli Antoni di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Dalam pertemuan di ruang kerja Wakil Menteri Kementerian ATR, Sairun menyampaikan persoalan pertanahan di Subulussalam.
Persoalan tersebut antara lain menyangkut instansi BPN Subulussalam yang masih belum definitif.
Akibatnya pelayanan dokumen pertanahan sangat sulit karena BPN Subulussalam masih perwakilan.
Baca juga: VIDEO Menteri Baru ATR/BPN Hadi Tjahjanto Ditugaskan Bereskan Sertifikat Hingga Berantas Mafia Tanah
Proses pelayanan pertanahan harus menunggu berbulan-bulan.
Oleh karena itu, Sairun meminta Wamen Raja Juli segera merekomendasikan pendefinitifan BPN Kota Subulussalam.
Selain itu, Sairun juga meminta dukungan wakil menteri untuk membongkar mafia tanah yang terindikasi berafiliasi di berbagai perusahaan di Kota Subulussalam.
"Alhamdulillah berbagai persoalan pertanahan mulai mafia tanah sampai pendefinitifan BPN Subulussalam kami sampaikan ke Wamen," kata Sairun.
Sairun menyatakan sepulang dari Jakarta, ia memberikan laporan kepada Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang, terkait tindaklanjuti arahan Wamen BPN/ATR.
Baca juga: Kementerian ATR/BPN Siap Tumpas Mafia Tanah Sampai ke Akar-akarnya
Sairun akan bekerja all out membongkar mafia-mafia tanah yang merugikan masyarakat.
Dia menyatakan sangat prihatin karena banyak laporan dari masyarakat pemilik lahan diperjualbelikan oleh cukong-cukong.
Atas hal ini Sairun berjanji akan segera mengoordinasikan hasil pembicaraan dengan Wamen ATR kepada Kajari dan Kapolres Subulussalam.