Berita Banda Aceh
Ketua IPI Aceh Minta Perpustakaan Manfaatkan Teknologi Digital Untuk Promosi dan Publikasi Layanan
Seiring perkembangan Teknologi Informasi (IT), model promosi dan publikasi sudah bertransformasi dari manual ke digital.
Penulis: Misbahuddin | Editor: M Nur Pakar
Laporan Misbahuddin | Banda Aceh
SERAMBINEWS,COM,BANDA ACEH - Seiring perkembangan Teknologi Informasi (IT), model promosi dan publikasi sudah bertransformasi dari manual ke digital.
Hal ini mengharuskan Pustakawan perlu memiliki kompetensi literasi digital.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD-IPI) Aceh, Nazaruddin Musa MLIS PhD.
Dia menjadi menjadi narasumber Peer Learning Meeting (PLM) Provinsi Aceh yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI dan DPKA, di Kyriad Hotel Muraya Aceh, Banda Aceh, Rabu (6/7/2022).
"Seiring dengan perkembangan perangkat teknologi digital di era internet, bentuk promosi dan publikasi terus bertambah dan bervariasi,"kata Nazaruddin Musa.
Baca juga: 120 Pengelola Pustaka Banda Aceh dan Aceh Besar Dilatih Teknologi
Dalam materinya yang berjudul literasi digital untuk promosi dan publikasi layanan Perpustakaan, Nazar menjelaskan promosi dan publikasi layanan perpustakaan merupakan suatu keharusan.
Menurut Nazar, salah satu bentuk promosi yang paling populer saat ini adalah promosi melalui media sosial (medsos).
"Promosi medsos merupakan salah satu media promosi digital yang memanfaatkan kekuatan jaringan medsos populer," ujarnya.
"Seperti jaringansosial Facebook, Youtube, Instagram, Twitter dan yang terbaru adalah Tik Tok," kata doktor bidang Multimedia Management UUM Malaysia.
Lebih lanjut, Nazar menjelaskan promosi dan publikasi merupakan salah satu kegiatan penting perpustakaan yang harus dilakukan secara rutin dan profesional.
Baca juga: Galakkan Minat Membaca, Dinarpus Bener Meriah Terjunkan Mobil Pustaka Keliling ke Tempat Keramaian
Selain itu, untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar maka terlebih dahulu harus melakukan pemetaan.
Khususnya, tentang kondisi dan situasi perpustakaan, baik itu terkait sarana maupun sumber daya manusia.
Disamping itu juga situasi pemustakaan seperti data kepemilikan media digital,medsos, durasi akses, waktu akses dan apa yang diakses.
Setelah itu baru merencanakan target promosi.
Seperti pepustakaan mana yang ingin dijangkau atau konten yang tepat untuk dibagikan.
Kemudian, harus ditentukan waktu terbaik untuk memposting dan platform apa yang akan digunakan.(*)
Baca juga: Balai Pustaka Gelar Lomba Baca Puisi untuk Direksi dan Komisaris BUMN, Total Hadiah Ratusan Juta