Berita Jakarta

Balai Pustaka Gelar Lomba Baca Puisi untuk Direksi dan Komisaris BUMN, Total Hadiah Ratusan Juta

Para pemenang diumumkan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021 di Gedung Kementerian BUMN. Total hadiah ratusan juta rupiah.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Dewan Juri diketuai Taufiq Ismail saat bersidang menentukan juara lomba di Kantor Balai Pustaka Jakarta, Senin (18/10/2021) malam. 

Para pemenang diumumkan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021 di Gedung Kementerian BUMN. Total hadiah ratusan juta rupiah.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Penerbit PT Balai Pustaka menggelar lomba baca puisi untuk direksi dan komisaris Badan Usama Milik Negara  (BUMN). 

Lomba diikuti 300 lebih peserta.

Para pemenang diumumkan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021 di Gedung Kementerian BUMN.

Total hadiah ratusan juta rupiah.

Para pemenang terdiri dari juara 1, 2, 3 dan 7 pemenang harapan, masing-masing untuk tingkat direksi dan komisaris BUMN, serta pemenang favorit yang diinput dari penayangan sosial media.

Dewan juri terdiri dari penyair besar Indonesia, Taufiq Ismail, Joserizal Manua, Clara Sinta, Helvy Tiana Rosa, Muhammad Rois Rinaldi, dan Fikar W Eda. 

Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji menyebutkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari membumikan puisi di kalangan direksi dan komisaris BUMN.

Baca juga: Nasir Djamil Sebut Puisi Menolak Korupsi Lonceng Peringatan untuk Negeri

"Alhamdulillah ternyata lomba ini mendapat respon yang sangat baik dan diikuti penuh antusias oleh peserta," kata Achmad Fachrodji di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Ia mengatakan, lomba baca puisi ini dijadwalkan menjadi agenda tahunan.

Sebelumnya, Balai Pustaka juga sukses menyelenggarakan lomba pantun diikuti perusahaan BUMN dan komunitas.

Peserta lomba pantun mencapai 1.000-orang.

Penyair Taufiq Ismail, ketua dewan juri, menyebut lomba baca puisi ini sebagai salah satu cara menghargai karya puisi, dan  mampu memberi pengaruh bagi perkembangan puisi di masa mendatang.

"Saya berharap mudah-mudahan berlanjut terus dan kemudian kita tetap bersemangat. Ini pengaruhnya terhadap pertumbujan sastra kita luar biasa. Ini jangan dilihat sebagai suatu perlombaan saja, tapi dilihat dari pertumbuhan apresiasi kesusastraan. Barangkali bisa dilihat 10-15 tahun mendatang," ujar Taufiq Ismail yang hadir didamping istri tercinta, Ati Yatim.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved