Internasional
Menteri Energi Luksemburg Menyesali Keputusan Parlemen Uni Eropa Atas Energi Gas dan Nuklir
Menteri Energi Luksemburg, Claude Turmes, Rabu (6/7/2022) menyesali kegagalan Parlemen Eropa memblokir rencana komisi.
SERAMBINEWS.COM, LUKSEMBURG - Menteri Energi Luksemburg, Claude Turmes, Rabu (6/7/2022) menyesali kegagalan Parlemen Eropa memblokir rencana komisi.
Dia mengatakan negaranya bersama dengan Austria akan bergerak maju dengan upaya hukum untuk memblokir pelabelan gas dan nuklir sebagai energi hijau dan berkelanjutan.
Protes yang telah dimulai pada Selasa (5/7/2022) berlanjut pada hari Rabu (6/7/2022) di luar badan legislatif Uni Eropa ketika anggota parlemen memperdebatkan masalah tersebut.
Para pemerhati lingkungan memperingatkan pemungutan suara itu dapat menjadi preseden bagi anggota parlemen di tempat lain.
Karena telah memberi label energi yang berpolusi sebagai energi berkelanjutan.
“Kami sekarang telah secara resmi memvalidasi greenwashing oleh hukum,” kata Tsvetelina Kuzmanova dari kelompok kampanye E3G.
Baca juga: Putin Tertarik untuk Kembangkan Nuklir di Indonesia
“Proses dan keputusannya sepenuhnya politis, bukan ilmiah, hanya menguntungkan sejumlah kecil negara anggota,” katanya.
"Ini tidak akan memiliki peluang di pengadilan dan hanya akan menciptakan lebih banyak ketidakpastian untuk pasar keuangan dan membahayakan ambisi iklim UE," tambahnya.
Kelompok aktivis pemuda Fridays for Future mengatakan miliaran euro dapat dipompa ke infrastruktur gas dan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai akibat dari keputusan tersebut.
Seharusnya, mengalihkan dana yang sangat dibutuhkan dari energi terbarukan.
Salah satu argumen untuk menolak proposal tersebut, akan meningkatkan penjualan gas Rusia pada saat menginvasi negara tetangga Ukraina.
Tetapi Komisi Eropa mengatakan telah menerima surat dari pemerintah Ukraina yang mendukung pendiriannya.
Baca juga: Antisipasi Ancaman Nuklir, NATO Perkuat Pasukan di Wilayah Timur
Komisaris Eropa, Mairead McGuinness mengutip surat Menteri Energi Ukraina:
"Saya sangat percaya dimasukkannya gas dan nuklir dalam taksonomi merupakan elemen penting dari keamanan energi di Eropa, terutama dengan maksud untuk menggantikan gas Rusia."
"Kurasa kita tidak perlu menebak-nebak surat ini," kata McGuiness.