Kajian Islam
Inilah 3 Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat: Nomor 2 Luar Biasa
Membaca surat Al-Kahfi juga dilakukan sebagai bentuk memuliakan hari Jumat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
Inilah 3 Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat: Nomor 2 Luar Biasa
SERAMBINEWS.COM - Berikut keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat. Dalam artikel ini juga lengkap dengan surat Al-Kahfi ayat 1-10.
Membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat merupakan amalan yang dianjurkan.
Pasalnya, membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat merupakan amalan sunah yang memiliki banyak keutamaan.
Membaca surat Al-Kahfi juga dilakukan sebagai bentuk memuliakan hari Jumat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Al-Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Alquran yang terdiri dari 110 ayat.
Surat ini merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan pada periode Makkah.
Baca juga: Bisa Jadi Pengingat Kiamat, Inilah 3 Keutamaan Surat Al Kahfi yang Dianjurkan Dibaca Hari Jumat
Surat Al-Kahfi menjadi bagian penengah antara juz 15-16. Karena ayat-ayatnya berada di akhir dari juz 15 sampai di awal juz 16.
Di dalam surat Al-Kahfi banyak menceritakan keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Melansir dari laman MUI, berikut ini manfaat membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat.
1. Terhindar dari fitnah Dajjal
Dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ini yaitu:
من قرأ العشر الأواخر من سورة الكهف عُصم من فتنة الدجال
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR Ibnu Hibban).
Baca juga: Kautamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat, Dibaca Ayat 1-10 Bisa Terhindar dari Fitnah Dajjal
Selain itu, di dalam kitab Al-Mukhtarah karya Al-Hafiz Ad-Diyaul Maqdisi disebutkan dari Abdullah ibnu Mus’ab, dari Manzur ibnu Zaid ibnu Khalid Al-Juhani, dari Ali ibnul Husain, dari ayahnya, dari Ali secara marfu’, yaitu:
” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَهُوَ مَعْصُومٌ إِلَى ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ، وَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ “
Artinya: “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia dipelihara selama delapan hari dari segala fitnah dan jika Dajjal keluar, maka ia dipelihara dari fitnahnya.
2. Diampuni dosa dalam dua Jumat
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, akan dibentangkan baginya cahaya mulai dari bawah telapak kakinya sampai ke langit. Cahaya itu akan memancarkan sinar baginya pada hari kiamat. Dan ia akan mendapatkan ampunan dari Allah di antara dua Jumat.” (HR Abu Bakr bin Mardawaih dari Abdullah bin Umar RA).
Baca juga: Inilah Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Setiap Jumat, Teks Arab dan Latin Beserta Terjemahan Lengkap
3. Sebagai pengingat hari kiamat
Setiap umat Muslim seharusnya banyak mengingat akan adanya hari kiamat, karena dengan mengingat–ingat datangnya hari kiamat tersebut maka akan menuntun kita untuk melakukan kebaikan.
Hal tersebut juga dituliskan di dalam surat Al Kahfi ayat 47 :
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْاَرْضَ بَارِزَةًۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ اَحَدًاۚ
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”
Berikut ini bacaan Surat Al-Kahfi ayat 1-10
1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā
2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
mākiṡīna fīhi abadā
4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā
8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā
9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā
10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak OKT Saat Pidato di Nara, Polisi Amankan Satu Orang
Baca juga: Boris Johnson Mundur dari PM Inggris usai Didera Berbagai Skandal dan Pengunduruan Sejumlah Menteri
Baca juga: Pon Yaya: Jangan Mencari Kekayaan di Partai, Disampaikan Saat Peringati Milad Ke-15 Partai Aceh