Seni

Grup Didong Teruna Jaya dan Pegasing Jaya dari Aceh Tengah Siap Bertarung

Didong telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional dari Dataran Tinggi Gayo pada 2015 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Seniman Didong ini saat mennjukkan tampil di “Pride of Gayo” di Hotel Amel & Convention Hall Banda Aceh, pada 10 April 2021. 

Laporan Fikar W Eda I Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dua grup didong ternama dari Aceh Tengah, Teruna Jaya dan Pegasing Jaya siap guncang Jakarta dalam pertandingan "didong jalu" atau didong tanding atau tarung diding di Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 21-23 Juli 2022.

Didong merupakan kesenian rakyat Gayo paling populer, memadukan seni vokal, sastra, musik, dan seni gerak.

Didong telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional dari Dataran Tinggi Gayo pada 2015 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Didong Jalu" atau didong tanding menghadirkan dua klop atau grup didong dalam satu panggung saling menyindir dengan puisi.

Kakankemenag Gayo Lues yang Baru Disambut Didong Nalo

Biasanya kesenian ini berlangsung semalam suntuk, mulai selepas isya sampai menjelang subuh esoknya.

Seniman Gayo Jakarta yang juga pengacara, Alwin Desry SH, MH mengatakan, masyarakat Gayo Jabodetabek sangat merindukan pertunjukan didong Jalu setelah dua tahun vakum karena pandemi.

"Masyarakat Gayo sangat antusias menyambut pertunjukan didong ini, sudah dua tahun masyarakat terkungkung akibat pandemi," kata Alwin Desry yang juga penasehat panitia.

Grup didong Teruna Jaya dan Pegasing Jaya merupakan dua grup yang cukup sering bertanding di Gayo. Keduanya merupakan grup favorit masyarakat karena kemahiran mengolah kata-kata dan keindahan "sintak" atau lagu.

Pertunjukan "didong Jalu" ini bagian dari rangkaia pagelaran warisan budaya tak benda Indonesia dari Gayo, yang diselenggarakan oleh Musara Gayo Jabodetabek dan Pemkab Aceh Tengah didukung Perpustakaan Nasional Jakarta.

RT An GB kaian ke kegiatan lainnnya meliputi, bazar kuliner khas Gayo, seperti gutel, pengat, kopi Gayo, serta pameran industri UMKM seperti kerawang Gayo dan lain-lain. Agenda lainnya dialog Menata masa depan Gayo dari aspek BPJS, Literasi dan Enterpreuner.

Masyarakat Gayo yang hadir di arena.pertunjukan selama tiga hari, akan mengenakan pakaian motif Kerawang Gayo yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional bersama-sama dengan didong, gutel, guel, sining, dan pacu kude.

Alwin Desry mengaharapkan seluruh masyarakat Gayo menyemarakkan kegiatan ini sebagai bagian dari pelestarian kebudayaan Gayo.(*)

Dugaan Dana ACT Mengalir ke Teroris, Kuasa Hukum Ahyudin: Itu Semua Fitnah

Kisah Tetsuya Yamagami, Pembunuh PM Jepang Shinzo Abe: Keluarga Hancur Karena Suatu Kelompok Agama

Suami Bacok Istri dan Bayinya di Kolaka, Beraksi saat Tidur Seranjang, Pelaku Kabur ke Hutan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved