Kisah Tetsuya Yamagami, Pembunuh PM Jepang Shinzo Abe: Keluarga Hancur Karena Suatu Kelompok Agama
Tersangka pembunuhan itu dilaporkan mengincar politikus Shinzo Abe karena kaitannya dengan suatu kelompok keagamaan.
Namun, sang ayah meninggal dunia saat Yamagami masih kecil.
Setelah meninggalnya sang ayah, ibu Yamagami mengambil alih perusahaan.
Tetapi, ibunya kemudian terlalu terlibat pada aktivitas keagamaan dan menyumbang dana besar ke kelompok agama tersebut.
Kerabat Yamagami mengira, ibunya mencari jawaban atas kehidupan melalui kelompok agama itu.
“Dia itu seorang janda, dan saya kira dia merasa tidak aman tentang masa depan keluarganya,” kata kerabat Yamagami kepada The Asahi Shimbun.
Kesibukan dan komitmen finansial ibu Yamagami ke suatu kelompok agama diyakni membuat anak-anaknya terlantar.
Setelah ibunya melibatkan diri ke suatu kelompok agama, kerabat Yamagami mengaku sering ditelepon oleh ketiga bersaudara itu.
“’Kami tidak punya apa pun untuk dimakan di rumah,’” tutur kerabat Yamagami mengenang telepon tersebut.
Kerabat Yamagami kemudian sering mengirim uang ke anak-anak untuk menanggung biaya hidup mereka.
Dia juga terkadang mengirim makanan ke Nara.
Baca juga: Pelaku Penembakan Shinzo Abe Dendam karena Ibunya Bangkrut, Ini Pengakuan Tetsuya Yamagami
Keluarga Berantakan karena Suatu Kelompok Agama
Ketika remaja, Tetsuya Yamagami disebut masuk ke sebuah SMA yang dianggap “elite” di Nara karena sebagian besar lulusannya diterima di universitas-universitas papan atas.
Yamagami sendiri masuk ke sebuah sekolah teknik setelah lulus SMA.
Pada 2002, Yamagami mendaftar ke Angkatan Laut Bela Diri Jepang.
Pada tahun itu juga, ibunya dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Distrik Nara.