Internasional
Joe Biden Berpidato Tentang Undang-Undang senjata, Ayah Seorang Korban Penembakan Mencelanya
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang Undang-Undang Senjata pada Senin (11/7/2022).
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang Undang-Undang Senjata pada Senin (11/7/2022).
Biden sempat mengatakan kepada seorang pria yang kehilangan putranya dalam penembakan sekolah Parkland 2018 untuk duduk.
Tetapi, sang ayah itu mencela Biden selama pidato yang menggembar-gemborkan undang-undang kontrol senjata.
"Meskipun ada penentang, kami dapat membuat kemajuan yang berarti dalam menangani kekerasan senjata," kata Biden dalam cuplikan pidato yang diposting ke Twitter oleh CSPAN .
Manuel Oliver, yang putranya Joaquin termasuk di antara 17 orang yang tewas dalam penembakan massal Parkland, terdengar berteriak di latar belakang.
"Duduklah, Anda akan mendengar apa yang saya katakan," kata Biden saat Oliver terus meneriaki presiden.
Beberapa saat kemudian, presiden menambahkan.
"Biarkan saya menyelesaikan komentar saya," kata Biden.
Baca juga: Konglomerat Jeff Bezos Kecam Presiden AS Joe Biden Terkait Seruan Turunkan Harga Bensin
"Biarkan dia bicara dan biarkan dia bicara," tambah Biden.
Tidak segera jelas apa yang dikatakan Oliver.
Sebelumnya Oliver mengatakan kepada CNN, undang- undang senjata baru yang disahkan setelah serentetan penembakan massal baru-baru ini tidak cukup untuk mengatasi kekerasan.
Mayoritas orang Amerika (64 persen) menyetujui undang-undang senjata baru, termasuk 32 % yang mengatakan sangat menyetujui undang-undang tersebut.
Hal itu berdasarkan jajak pendapat baru dari Pew Research Center.
Namun survei tersebut juga menemukan kebanyakan orang Amerika (78 % ) berpikir RUU itu akan sedikit (42 % ) atau tidak ada sama sekali (36 % ) untuk mengurangi kekerasan senjata.
Selain itu, jajak pendapat menemukan 63 % orang Amerika ingin melihat Kongres meloloskan putaran undang-undang lain untuk mengatasi kekerasan senjata.
Baca juga: Presiden Iran Kritik Keras Joe Biden, Amerika Serikat Kembali Jatuhkan Sanksi Baru ke Negaranya
RUU itu, yang ditandatangani Biden pada akhir Juni 2022 muncul, menyusul sejumlah kasus kekerasan senjata di AS.