Internasional
AS Beri Israel Impunitas Kasus Pembunuhan Shireen Abu Akleh, PBB: Minim Pertanggungjawaban
Amerika Serikat (AS) dituding telah memberikan impunitas–ketiadaan hukuman atas kejahatan yang dilakukan--kepada Israel atas pembunuhan jurnalis
RAMALLAH - Amerika Serikat (AS) dituding telah memberikan impunitas–ketiadaan hukuman atas kejahatan yang dilakukan--kepada Israel atas pembunuhan jurnalis Aljazeera berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh.
Keluarga Shireen ingin bertemu dengan Presiden AS Joe Biden saat dia agendakan mengunjungi Israel dan Palestina pada Rabu (13/7/2022) hari ini.
“Keterlibatan pemerintahan Anda (Biden) telah berfungsi menutupi pembunuhan Shireen dan melanggengkan impunitas.
Seolah-olah Anda mengharapkan dunia dan kami sekarang untuk terus maju.
Diam akan lebih baik,” tulis Anton Abu Akleh selaku saudara laki-laki Shireen dalam suratnya kepada Biden, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (12/7/2022).
Surat yang ditulis dengan mengatasnamakan keluarga itu telah diunggah di Twitter pekan lalu.
Dalam surat tersebut, Anton meminta agar pemerintahan Biden memperlihatkan semua informasi yang telah dihimpunnya terkait kematian Shireen.
Pada Senin (11/7/2022) lalu, Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, Shireen kemungkinan terbunuh oleh tembakan dari posisi pasukan Israel.
Namun Washington menilai, tembakan itu kemungkinan tidak disengaja.
Para pejabat Palestina segera mengkritik laporan tersebut.
Baca juga: Amerika Sebut Shireen Abu Akleh Ditembak Israel Tidak Disengaja, Palestina dan Pihak Keluarga Kecewa
Baca juga: Peluru yang Tewaskan Jurnalis Wanita Shireen Abu Akleh akan Diserahkan Palestina ke Amerika Serikat
Mereka menilai, Shireen memang sengaja dibidik pasukan Israel.
Bulan lalu, PBB mengungkapkan, temuannya menunjukkan bahwa Shireen terbunuh akibat tembakan dari pasukan Israel.
"Kami menemukan bahwa tembakan yang membunuh Abu Akleh berasal dari pasukan keamanan Israel," kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Ravina Shamdasani kepada wartawan di Jenewa, 26 Juni lalu.
Dia mengungkapkan, Kantor HAM PBB telah menyimpulkan pemantauan independen atas insiden tersebut.
“Tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh warga Palestina bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel,” ucapnya.