Berita Bireuen
Asrama dan Ruang YPI Babul Falah Simpang Mamplam Bireuen Masih Serba Kekurangan
Areal kompleks dayah luasnya mencapai 3.800 meter lebih dikelilingi bangunan, namun asrama dan ruang belajar masih serba terbatas.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Babul Falah, Gampong Curee Baroh, Simpang Mamplam Bireuen yang didirikan tahun 2006 lalu menampung anak yatim, anak terlantar dan para santri menginap berbagai sarana pendukung masih terbatas.
Areal kompleks luasnya mencapai 3.800 meter lebih dikelilingi bangunan, namun bangunan asrama dan ruang belajar masih serba terbatas.
Pimpinan YPI Babul Falah, Tgk Muhammad Luthan kepada Serambinews.com, Kamis (14/07/2022) mengatakan, YPI berdiri sejak tahun 2006 dan tahun 2009 memperoleh SK dari Kemenkumham dan saat ini berakreditasi B.
Para santri sebagian besar adalah anak yatim dan terlantar ditampung di dayah, mereka mengikuti pendidikan dayah. “Di YPI Babul Falah selain ada dayah juga ada SMP dan SMA,” ujarnya.
Ditambahkan, para santri mengikuti pendidikan formal jenjang SMP dan SMA di komplek dayah.
Saat ini sebutnya, YPI Babul Falah memiliki tenaga pengajar terdiri 21 ustad dan ustazah, kemudian 13 orang guru untuk SMP dan delapan guru SMA. “SMAS Babul Falah baru ada dua ruangan belajar, sehingga dalam proses belajar mengajar masih serba kekurangan, namun aktivitas pendidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Para santri yang juga siswa baik SMPS maupun SMAS Babul Falah terdapat anak yatim, anak yatim piatu dan juga ada anak yang terlantar.
Jumlah santri secara keseluruhan 173 santri, mereka adalah dari Curee Baroh dan sekitarnya, juga dari Aceh Tamiang, Aceh Besar.
Menyangkut pembangunan ruang belajar, asrama yang telah ada mulai dari bantuan masyarakat Curee Baroh, masyarakat Bireuen, pemerintah Aceh, Pemkab Bireuen dan pihak lainnya. Namun, bangunan ruang belajar maupun asrama masih serba terbatas.
“Dalam satu kamar asrama daya cukup untuk empat orang, karena asrama terbatas maka ada yang enam orang,” ujarnya.
Begitu juga ruang belajar yang masih serba kekurangan, sehingga proses belajar harus shift diatur sedemikian rupa.
Pimpinan YPI Babul Falah berharap bantuan berbagai pihak untuk pembangunan asrama baru dan ruang belajar karena semua santri mondok di YPI.
“Asrama tidak cukup asrama, satu ruang untuk empat orang harus diisi enam orang, begitu juga ruang belajar masih terbatas," ujar Tgk Muhammad Luthan.(*)
Baca juga: Kajari Bireuen Kunjungi YPI Babul Falah Simpang Mamplam Serahkan Sembako